MICE  

Wout Faes dan Kebangkitan Leicester

JIKA melihat perawakan dan gaya bermainnya, orang akan teringat kepada sosok center-back asal Brasil David Luiz. Apalagi rambutnya yang keriting dibiarkan sebahu. Center-back andalan Leicester City itu bernama Wout Faes.

Pelatih Brendan Rodgers sangat mengandalkan pemain bertahan asal Belgia itu karena mampu memadukan cara bermain yang keras tapi cerdas. Di tiga pertandingan terakhir, Faes mampu ikut menjaga gawang the Fox untuk tidak sampai kebobolan.

Kokohnya pertahanan Leicester menjadi modal kebangkitan kembali klub milik pengusaha duty-free asal Thailand, Srivaddhanapraba. Klub yang pernah memenangi Liga Primer 2015/2016 ini di luar dugaan sempat terpuruk ke jurang degradasi.

Tidak pernah terbayangkan Leicester berada di peringkat buncit klasemen Liga Primer. Jika melihat materi pemain yang dimiliki, tak masuk akal the Fox kesulitan untuk bisa meraih kemenangan.

Baru pada pertandingan kedelapan, anak-anak asuhan Rodgers ini bisa meraih kemenangan pertamanya. Namun, sepekan kemudian Leicester kembali harus menelan pil pahit.

Rodgers baru bisa bernapas lega pada tiga pertandingan terakhir. Tim asuhannya bukan hanya tidak lagi terkalahkan, tetapi juga tidak kebobolan. Sabtu petang ini akan menentukan, apakah Leicester sudah benar-benar pulih untuk masuk kembali ke jajaran elite atau hanya keberhasilan sesaat.

Pertandingan Sabtu ini merupakan ujian yang sebenarnya bagi Leicester sebab mereka harus menjamu juara bertahan Manchester City. Faes pun mempunyai tugas untuk bisa meredam kecepatan ujung tombak the Citizen, Erling Braut Haaland.

 

Tidak sabar

Faes tidak sabar untuk menjajal kemampuannya mengawal Haaland. “Sungguh luar bisa berhadapan dengan penyerang hebat seperti dia,” ujar Faes mengomentari pertemuannya dengan penyerang yang mampu mencetak 17 gol dalam 11 penampilannya di Liga Primer.

“Pertandingan nanti akan sangat menarik dan kami akan tampil dengan sebagai sebuah tim yang kompak. Semua orang mengatakan Haaland merupakan penyerang yang unik dan saya akan mencoba agar ia tidak mencetak gol nanti,” tambah center-back berusia 24 tahun itu.

Haaland memang sedang menjadi pusat perhatian. Semua tim mencoba untuk bisa meredam keganasannya dalam menjebol gawang lawan. Bekas klub Haaland, Borussia Dortmund, mampu membuat penyerang asal Norwegia itu mandul.

Selasa malam lalu, bek kawakan Mats Hummels membuat Haaland tidak bisa berbuat banyak di ajang Liga Champions. Penyerang andalan Manchester City itu bahkan harus ditarik keluar di setengah pertandingan.

Pelatih Josep Guardiola mengatakan ada tiga alasan yang memaksa dirinya untuk mengistirahatkan Haaland. “Pertama ia mengalami kelelahan. Kedua, ia agak demam dan ketiga, Haaland mengalami cedera kaki,” ujar Pep Guardiola.

Ia tidak berani memastikan apakah Haaland akan bisa pulih Sabtu petang nanti. Guardiola mempersiapkan Julian Alvarez untuk mengisi tempat Haaland, apabila penyerang muda Norwegia itu terlalu riskan untuk dimainkan.

Alvarez akan didampingi Phil Foden dan Jack Grealish yang akan bermain dari sayap. Guardiola memutuskan mengistirahatkan penyerang yang dulu ia tarik dari Leicester, Riyad Mahrez. Penyerang asal Aljazair itu untuk ke-10 kalinya gagal menjalankan tugas sebagai algojo penalti ke gawang Dortmund.

 

Konsentrasi penuh

Pelatih Rodgers meminta anak asuhannya untuk berkonsentrasi penuh terhadap pertandingan. Ia mengajak seluruh tim untuk tidak terganggu oleh persoalan akan main atau tidaknya Haaland malam ini.

Rodgers lebih berharap seluruh pemain untuk mempertahankan permainan agresif dan solid sebagai sebuah tim. Dengan pola 4-1-4-1, Leicester kembali mampu menerapkan pola pertahanan yang ketat dengan serangan balik yang cepat.

Penyerang kawakan Jamie Vardy bisa mendapat kesempatan untuk menjadi andalan di depan. Pekan lalu Vardy mencetak gol ke-100-nya untuk Leicester sekaligus mengukuhkan kemenangan klubnya 4-0 atas Wolverhampton Wanderers.

Rodgers gembira dua pemain andalannya, Wilfred Ndidi dan Jonny Evans, sudah pulih lagi dari cedera dan bisa berlatih kembali bersama rekan-rekan lainnya. Kehadiran Ndidi akan memperkuat trio James Maddison, Youri Tielemans, dan Harvey Barnes untuk mengimbangi tiga motor permainan Manchester City, Kevin de Bruyne, Rodri, dan Bernando Silva.

Leicester harus tampil dengan satu kesatuan tim yang utuh karena the Citizens sangat solid sebagai tim. Tim asuhan Guardiola sudah menjadi sebuah mesin yang mampu memainkan tempo pertandingan dan cepat memindah-mindahkan blok permainan.

Peran Faes menjadi sangat penting untuk bisa meredam kecepatan Haaland ataupun Alvarez dalam memanfaatkan bola daerah. Kerja sama Faes dengan Daniel Amartey dalam menjaga jantung pertahanan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Evans. Rodgers lebih baik mempertahankan duet Faes-Amartey malam ini.

Boubakary Soumare juga pantas mendapat tempat sebagai gelandang kelima. Pemain asal Prancis itu tampil apik untuk membantu kedalaman tim, sekaligus menjadi pemain pertama yang bertugas memotong alur serangan lawan.

Soumare akan menjadi lawan yang seimbang bagi Rodri sebagai pemain jangkar. Pemain berusia 23 tahun itu mempunyai daya jelajah yang tidak kalah jika dibandingkan dengan Rodri dan bisa menjadi pengganggu bagi De Bruyne agar tidak leluasa mengatur pola permainan the Citizens.

Dua bek sayap the Fox, Timothy Castagne dan James Justin harus disiplin untuk mengawasi pergerakan dua penyerang tim tamu. Baik Foden maupun Grealish tidak hanya akurat memberikan umpan silang ke kotak penalti, tetapi juga bisa menjadi ancaman langsung bagi kiper Danny Ward.

Manchester City memang lebih diunggulkan untuk bisa memenangi pertandingan sekaligus mengambil alih pucuk pimpinan klasemen dari Arsenal. Namun, the Citizens bukan tidak mungkin untuk dikalahkan atau setidaknya dicuri dua poinnya.

Secara kualitas individu, Leicester tidak kalah jika dibandingkan dengan para pemain tamu. Sepanjang Maddison dan kawan-kawan bisa tampil penuh disiplin dan menjaga kebersamaan mereka, the Fox bisa melanjutkan kebangkitan mereka sekaligus menjauh dari zona degradasi.


Sumber: mediaindonesia.com