SELEPAS menyambangi Kantor Pertanahan Pekalongan, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni menyerahkan 19 sertifikat di Mesjid As-Shidiq di Kalibaros, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu, (30/11)
Raja Juli mengatakan, Presiden Joko Widodo menargetkan 126 juta bidang tanah dapat tersertifikasi pada 2025. Di antara target itu adalah sertifikasi tanah wakaf milik NU dan Muhammadiyah.
“Pak Hadi (Tjahjanto) dan saya tentu saja berkomitmen penuh mewujudkan target Pak Jokowi tersebut. Untuk apa? Supaya tidak ada konflik tanah di kemudian hari,” ujar Raja.
Ia menambahkan, alasan pemberian sertifikat dipercepat karena dirinya pernah menjadi aktivis dan sering menjumpai sengketa tanah berkaitan dengan tanah wakaf.
“Mula-mulanya masyarakat enjoy aja pakai musola, mesjid atau belajar di pondok. Tapi tiba-tiba ada masalah karena belum memegang tanda bukti hukum berupa sertifikat tanah,” tandasnya.
Raja melanjutkan, Kementerian ATR/BPN akan terus membagikan sertifikat, terutama untuk tanah wakaf meliputi masjid, musola dan tempat-tempat pendidikan.
“Demi keamanan dan kenyamanan, pemerintah melalui Kantor-kantor BPN di seluruh Indonesia akan menyelesaikan sertifikat wakaf secepat-cepatnya,” tegasnya.
Selain menyerahkan tujuh sertifikat milik NU dan enam sertifikat Muhammadiyah, dalam kesempatan itu Wamen ATR/BPN menyerahkan tiga sertifikat Mesjid As-Shidiq, dua sertifikat Yayasan Ma’had, serta satu Paguyuban Pamsimas Tirta Amerta.
Politisi PSI itu menutup sambutannya dengan menyampaikan komitmen supaya semua umat beragama dapat beribadah dengan nyaman.
“Cara supaya nyaman beribadah tanpa gangguan di kemudian hari adalah memberikan kepastian hukum dengan sertifikat tanah ini. Kementerian ATR/BPN berkomitmen atas hal itu,” pungkasnya.
Dalam acara itu hadir Walikota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid, Kabid Kanwil BPN Jawa Tengah, Dwi Purnama, Kepala Kantor Pertanahan Pekalongan, Vevin Svoviawati. (OL-8)
Sumber: mediaindonesia.com