UNIVERSITAS Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendorong peningkatan penelitian dan pengembangan inovasi sektor pertanian guna menopang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Provinsi Kalimantan Selatan mengandalkan potensi pertanian lahan basah atau rawa.
Hal itu dikemukakan Dekan Fakultas Pertanian ULM Banjarmasin,
Bambang Joko Priatmadi di sela-sela kegiatan Dies Natalis Fakultas
Pertanian di Banjarbaru, Minggu (30/10).
“Faperta ULM harus mengambil peran sebagai penopang IKN. Terlebih masalah pertanian dan ketahanan pangan merupakan persoalan penting yang dihadapi dunia saat ini,” ungkapnya.
Menurut dia, ketika terjadi krisis, sektor pertanian justru tetap
eksis danĀ menopang ekonomi nasional. Terkait hal ini Fakultas Pertanian ULM mendorong peningkatan penelitian dan pengembangan inovasi pertanian baik bagi para akademisi maupun masyarakat secara luas.
“Kita perlu mencetak SDM unggul dan kiprah para pelopor bidang
pertanian dan ketahanan pangan, agar swasembada pangan dapat dipertahankan dan mendukung IKN,” tutur Bambang, sembari mengatakan Kalsel memiliki potensi unggulan pertanian di lahan basah atau rawa.
Tanam pohon
Dies natalis ke 62 Faperta ULM ini ditandai dengan kegiatan
jalan santai yang diikuti ratusan alumni dan civitas akademika serta
penanaman beragam pohon buah dan tanaman kopi di halaman Faperta ULM
Banjarbaru. Penanaman bibit kopi dipimpin Wakil Rektor ULM Banjarmasin, M Fauzie.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Faturahman, mengatakan Kalsel memang mempunyai keunggulan pertanian di empat tipe lahan yaitu lahan kering, tadah hujan, pasang surut dan rawa lebak. “Potensi sektor pertanian Kalsel cukup besar terutama pertanian
lahan rawa,” ujarnya.
Namun, menurut Faturahman, kondisi iklim yang tidak menentu
saat ini, dan ancaman tergerusnya lahan pertanian untuk berbagai
kepentingan perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah juga kalangan akademisi. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, produksi komoditas pangan Kalsel terus mengalami penurunan dan sejumlah komoditas pangan Kalsel masih mengandalkan pasokan dari provinsi lain terutama Pulau Jawa. (N-2)
Sumber: mediaindonesia.com