MICE  

Tingkatkan Kompetensi, Polbangtan gelar Lomba Debat Internal Debate Society

PENDIDIKAN tinggi vokasi pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor Jurusan Peternakan menggelar Lomba Debat Internal Debate Society, belum lama ini, di Aula Brahman Jurusan Peternakan, Kampus Cinagara.

Sejumlah pihak yang terlibat sebagai peserta di antaranya anggota Debate Society angkatan 2022, sementara bertindak sebagai juri, Aditia Yaman Dalantaras Bukit selaku Ketua UKM Debat, dibimbing oleh Pembina UKM Keilmuan yakni Endang Endrakasih, Dyah Gandasari, dan Rifa Rafi’atu dengan tim kepanitiaan dari Debate Society angkatan 2021.

Tema lomba adalah ‘Problematika Peternakan di Indonesia, yang digelar dengan dua sistem debat, Asian Parliamentary dan British Parliamentary.

Lomba dilakukan bertahap mulai babak penyisihan, semifinal, dan final. Penghargaan diberikan bagi juara pertama, dua dan ketiga bergelar Best Speaker, Best Essay dan Best Team.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi muda harus memaksimalkan potensi pertanian.

“Pertanian memiliki potensi yang luar biasa. Potensi yang bisa menghasilkan. Kita berharap generasi muda bisa menggarap sektor ini. Karena, pertanian seperti merpati yang tidak pernah ingkar janji,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa petani milenial mempunyai peran penting melanjutkan pembangunan sektor pertanian.

“Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seekers) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creators),” katanya.

Gitana Arum Prastanika, selaku ketua panitia penyelenggara mengucap syukur karena kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Gitana berharap,  kegiatan ini dapat menjadi semangat baru untuk seluruh anggota Debate Society meraih prestasi.

Ramyza Fauzy, pemenang lomba mengaku senang karena berkesempatan mengikuti lomba debat internal tersebut.

“Tujuan utama saya, meningkatkan soft skill dan kualitas diri. Tak ada kata terlambat. Hidup hanya sekali maka hiduplah yang berarti,” katanya. (OL-13)


Sumber: mediaindonesia.com