MICE  

Tiga Jenis Ikan Jadi Andalan Nelayan Lebak Hingga Gulirkan Perputaran Rp40 Miliar

Tangkapan ikan tuna, cakalang, dan layur, menjadi andalan nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga menggulirkan perputaran uang Rp40 miliar per tahun. “Produksi ikan tuna, cakalang, dan layur dari daerah ini masuk kategori terbaik, bahkan ekspor ke luar negeri,” kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Lebak, Rabu.

 

Nelayan selatan Kabupaten Lebak sangat diuntungkan dengan melimpahnya tangkapan ikan itu, karena menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir.

 

Harga lelang ikan tuna, cakalang, dan layur, cukup tinggi hingga kisaran Rp60 ribu sampai Rp90 ribu/kilogram. Biasanya, kata dia, jika musim migrasi ikan-ikan kecil dari Benua Australia dan Afrika dipastikan produksi tangkapan ikan melimpah, mengingat selatan Lebak berhadapan dengan Samudera Hindia yang kondisi lautnya terdalam sehingga menjadikan habitat populasi ikan tuna, cakalang, dan layur. “Bila musim migrasi ikan kecil itu dipastikan produksi ikan tuna, cakalang, dan layur, mencapai puluhan ton/hari,” katanya.

 

Ia mengatakan nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak yang tercatat 3.600 orang itu normalnya hanya enam bulan melaut. Sedangkan  enam bulan lainnya tidak melaut akibat musim angin selatan dan angin barat. Pada cuaca buruk mereka nelayan perahu kincang maupun kapal berbobot 10 GT ke atas tidak berani melaut guna menghindari kecelakaan.

 

Adapun ikan tuna, cakalang, dan layur,  hasil tangkapan nelayan itu, lanjut Rizal, biasa diekspor melalui perusahaan dari Bali. “Kami minta nelayan jika tangkapan ikan andalan itu melimpah, maka menyisihkan keuntungan untuk bekal hidup keluarga saat tidak melaut akibat cuaca buruk, sehingga tidak terjerat utang,” kata Rizal.

 

Iming (40) seorang nelayan TPI Binuangeun, Kabupaten Lebak ,mengaku selama ini tangkapan ikan layur melimpah, sehingga dapat membantu ekonomi keluarga. Bahkan, dirinya sejak tiga hari terakhir bisa menghasilkan pendapatan Rp7 juta. “Semua ikan layur itu ditampung pedagang besar dan dipasok ke luar daerah,” katanya.

 

Menurut dia, selain ikan layur juga beberapa jenis ikan lainnya, diantaranya ikan tuna, cakalang, lemadang, kakap, tuna, libida, tongkol, dan kuwe.

 

Saat ini cuaca perairan Samudera Hindia relatif normal, sehingga tangkapan ikan berjalan lancar. Selama ini tangkapan ikan di pesisir selatan Lebak melimpah karena nelayan menggunakan tangkapan ramah lingkungan. “Kami yakin tangkapan ramah itu tentu tidak merusak habitat dan biota laut, sehingga tangkapan melimpah, terutama ikan layur,” katanya. (Ant/OL-12)


Sumber: mediaindonesia.com