RUMAH BUMN yang dikelola dan didukung oleh PT Telkom Indonesia (Telkom) telah menfasilitasi 5.668 UMKM yang ada di Jawa Tengah menjadi Go Modern sejak didirikan pada 2016 silam. Adapun untuk tahun ini, jumlah UMKM yang go modern mencapai 841 UMKM.
CEO Muda Rumah BUMN Pekalongan Iman Firmansyah menyebutkan, pembinaan UMKM meliputi empat kerangka kerja yakni Go Modern untuk meningkatkan kualitas produk, Go Digital yang mendampingi untuk digitalisasi usaha, Go Online untuk peningkatan penjualan secara online dan Go Global untuk peningkatan penjualan di pasar luar negeri.
Dari tahapan itu, yang telah masuk Go Digital telah mencapai 5.247 UMKM sepanjang 7 tahun terakhir atau 840 UMKM yang khusus masuk tahun ini. Dari tahapan itu menuju Go Online mencapai 1.280 atau 270 UMKM pada 2023 ini.
Upaya untuk menembus pasar global dilakukan Rumah BUMN dengan mensupport UMKM Binaan melalui partisipasi pada even internasional sepeti The 20th China ASEAN Expo (CAEXPO) 2023
Rumah BUMN sendiri merupakan program penugasan BUMN sesuai dengan UU No 19 Tahun 2003 Tentang BUMN Pasal 2 Ayat (1) huruf e yang berperan sebagai wadah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pendampingan, pembinaan dan pelatihan bagi UMKM dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM Indonesia yang berkualitas.
Rumah BUMN beroperasi dan terdistribusi secara Territory Base, yang artinya setiap BUMN ditugaskan secara specific di suatu Ibukota Kabupaten atau Kota sehingga tidak ada dua Rumah BUMN di satu Kabupaten dan Kota.
“Aktivitas dan program Rumah BUMN dilaporkan langsung ke internal Telkom dan eksternal ke Kementerian BUMN, lalu ada Awarding Rumah BUMN yang dilakukan setiap tahunnya oleh Kementerian BUMN,” ujarnya.
Senior Manager Rumah BUMN Telkom Adrian Sani Harahap menjelaskan bahwa , Telkom mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia dengan berbagai program yang dapat membantu UMKM untuk mendapatkan akses permodalan, peningkatan kompetensi dan akses ke pasar dagang
Berikut adalah daftar 5 UMKM yang mendapat pembinaan dari Rumah BUMN Kutoarjo.
1. Syahda Craft
Produknya dalah kerajinan kriya dari bahan paralon yang dibentuk menjadi aneka hiasan dinding, jam dinding, dan lampu hias.
Syahda Craft bergabung di Rumah BUMN sejak 14 Maret 2022 dan memiliki omzet usaha Rp 15.000.000
2.Sylvatea
Teh bunga telang dengan bahan baku hasil panen tanpa pestisida dengan standar mutu eksport . Bergabung di Rumah BUMN sejak 12 Maret 2021 dengan omzet usaha Rp 10.000.000
3. Kerasa
Keripik Kimpul Aneka Rasa Khas Purworejo. Bergabung di Rumah BUMN sejak Maret 2021 dan memiliki omset usaha Rp 10.000.000
4. Flame Leather
Hasil kriya dari bahan kulit premium yang diolah menjadi berbagai merchandise dan souvenir multifungsi. Bergabung dengan Rumah BUMN sejak Maret 2021 dan memiliki omzet usaha Rp 30.000.000
5. Bang Gedhang
Keripik Pisang Aneka Rasa Khas Purworejo. Bergabung dengan Rumah BUMN sejak Agustus 2023 dan memiliki omset usaha Rp 15.000.000
(E-1)
RUMAH BUMN yang dikelola dan didukung oleh PT Telkom Indonesia (Telkom) telah menfasilitasi 5.668 UMKM yang ada di Jawa Tengah menjadi Go Modern sejak didirikan pada 2016 silam. Adapun untuk tahun ini, jumlah UMKM yang go modern mencapai 841 UMKM.
CEO Muda Rumah BUMN Pekalongan Iman Firmansyah menyebutkan, pembinaan UMKM meliputi empat kerangka kerja yakni Go Modern untuk meningkatkan kualitas produk, Go Digital yang mendampingi untuk digitalisasi usaha, Go Online untuk peningkatan penjualan secara online dan Go Global untuk peningkatan penjualan di pasar luar negeri.
Dari tahapan itu, yang telah masuk Go Digital telah mencapai 5.247 UMKM sepanjang 7 tahun terakhir atau 840 UMKM yang khusus masuk tahun ini. Dari tahapan itu menuju Go Online mencapai 1.280 atau 270 UMKM pada 2023 ini.
Upaya untuk menembus pasar global dilakukan Rumah BUMN dengan mensupport UMKM Binaan melalui partisipasi pada even internasional sepeti The 20th China ASEAN Expo (CAEXPO) 2023
Rumah BUMN sendiri merupakan program penugasan BUMN sesuai dengan UU No 19 Tahun 2003 Tentang BUMN Pasal 2 Ayat (1) huruf e yang berperan sebagai wadah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pendampingan, pembinaan dan pelatihan bagi UMKM dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM Indonesia yang berkualitas.
Rumah BUMN beroperasi dan terdistribusi secara Territory Base, yang artinya setiap BUMN ditugaskan secara specific di suatu Ibukota Kabupaten atau Kota sehingga tidak ada dua Rumah BUMN di satu Kabupaten dan Kota.
“Aktivitas dan program Rumah BUMN dilaporkan langsung ke internal Telkom dan eksternal ke Kementerian BUMN, lalu ada Awarding Rumah BUMN yang dilakukan setiap tahunnya oleh Kementerian BUMN,” ujarnya.
Senior Manager Rumah BUMN Telkom Adrian Sani Harahap menjelaskan bahwa , Telkom mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia dengan berbagai program yang dapat membantu UMKM untuk mendapatkan akses permodalan, peningkatan kompetensi dan akses ke pasar dagang
Berikut adalah daftar 5 UMKM yang mendapat pembinaan dari Rumah BUMN Kutoarjo.
1. Syahda Craft
Produknya dalah kerajinan kriya dari bahan paralon yang dibentuk menjadi aneka hiasan dinding, jam dinding, dan lampu hias.
Syahda Craft bergabung di Rumah BUMN sejak 14 Maret 2022 dan memiliki omzet usaha Rp 15.000.000
2.Sylvatea
Teh bunga telang dengan bahan baku hasil panen tanpa pestisida dengan standar mutu eksport . Bergabung di Rumah BUMN sejak 12 Maret 2021 dengan omzet usaha Rp 10.000.000
3. Kerasa
Keripik Kimpul Aneka Rasa Khas Purworejo. Bergabung di Rumah BUMN sejak Maret 2021 dan memiliki omset usaha Rp 10.000.000
4. Flame Leather
Hasil kriya dari bahan kulit premium yang diolah menjadi berbagai merchandise dan souvenir multifungsi. Bergabung dengan Rumah BUMN sejak Maret 2021 dan memiliki omzet usaha Rp 30.000.000
5. Bang Gedhang
Keripik Pisang Aneka Rasa Khas Purworejo. Bergabung dengan Rumah BUMN sejak Agustus 2023 dan memiliki omset usaha Rp 15.000.000
(E-1)
Sumber: mediaindonesia.com