SRIKANDI PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat melaksanakan kegiatan sosialisasi untuk 60 siswa SD Islam Cendekia Muda. Kegiatan itu dilaksanakan di kantor PLN Jawa Barat, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.
Srikandi Mengajar kali ini bertujuan untuk memberikan edukasi dini aman bahaya listrik sedari dini. Sebanyak 60 siswa yang hadir pada kegiatan ini diberikan edukasi tentang aman bahaya listrik saat hujan dan banjir. Siswa juga diberikan edukasi digitalisasi pelayanan PLN yang saat ini sudah dapat diakses melalui aplikasi PLN mobile.
“Siswa diberikan informasi apa saja hal apa yang harus dilakukan ketika curah hujan tinggi dan air masuk ke dalam rumah atau dalam kondisi banjir. Mereka diminta untuk menyampaikan kepada orang tua di rumah untuk mematikan peralatan listrik dan mematikan MCB serta dapat segera mengakses PLN melalui aplikasi PLN mobile pada menu pengaduan untuk keamanan,” ungkap Eriga Wahyuwiranti, salah satu perwakilan Srikandi PLN.
Ia juga menyampaikan bahwa siswa juga di berikan informasi bahaya listrik bermain layang-layang di seputar jaringan PLN. Siswa diberi informasi bahwa kondisi tersebut dapat membahayakan jika benang layang-layang yang digunakan tersangkut di jaringan listrik.
Selain listrik bisa padam dan membutuhkan waktu untuk bisa menyalakan kembali, kondisi seperti itu berbahaya. Pasalnya benang layangan mengandung bahan yang menghantarkan listrik, sehingga siswa yang bermain layangan bisa tersengat listrik.
“Kami juga menyampaikan kepada anak-anak tentang mengapa pohon dan bangunan tidak boleh terlalu dekat dengan jaringan listrik, selain dapat menyebabkan gangguan listrik juga dapat membahayakan masyarakat melalui maket bahaya listrik. Alhamdulillah anak-anak sangat tertarik dan memahami” ungkap Eriga.
Salah satu Guru SD Islam Cendekia Muda, Maya Umbara menyampaikan apresiasinya karena siswa dapat memahami tentang bahaya listrik melalui percobaan maket bahaya listrik bermain layang layang dan bangunan tinggi . “Mereka dapat memahami konsep tersebut secara langsung.”
Di kesempatan yang sama salah satu siswa, Ganesh Maheswara mengungkapkan ketertarikannya pada kegiatan tersebut. “Aku sekarang jadi tahu harus lapor ke mana kalau mati lampu atau ada orang yang kesetrum listrik. Aku bisa menghubungi 123 atau aplikasi PLN Mobile yang bisa di download di Play store seperti download game,” katanya.
Terpisah, Susiana Mutia, General Manager PLN UID Jawa Barat sangat menyambut baik kegiatan ini. “Edukasi sedari dini dapat menjadi upaya pencegahan kecelakaan umum akibat bahaya listrik. Selain itu melalui edukasi ini pula anak anak mengetahui bagaimana cara menghubungi PLN pada saat ada kondisi bahaya listrik,” tandasnya. (SG)
SRIKANDI PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat melaksanakan kegiatan sosialisasi untuk 60 siswa SD Islam Cendekia Muda. Kegiatan itu dilaksanakan di kantor PLN Jawa Barat, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.
Srikandi Mengajar kali ini bertujuan untuk memberikan edukasi dini aman bahaya listrik sedari dini. Sebanyak 60 siswa yang hadir pada kegiatan ini diberikan edukasi tentang aman bahaya listrik saat hujan dan banjir. Siswa juga diberikan edukasi digitalisasi pelayanan PLN yang saat ini sudah dapat diakses melalui aplikasi PLN mobile.
“Siswa diberikan informasi apa saja hal apa yang harus dilakukan ketika curah hujan tinggi dan air masuk ke dalam rumah atau dalam kondisi banjir. Mereka diminta untuk menyampaikan kepada orang tua di rumah untuk mematikan peralatan listrik dan mematikan MCB serta dapat segera mengakses PLN melalui aplikasi PLN mobile pada menu pengaduan untuk keamanan,” ungkap Eriga Wahyuwiranti, salah satu perwakilan Srikandi PLN.
Ia juga menyampaikan bahwa siswa juga di berikan informasi bahaya listrik bermain layang-layang di seputar jaringan PLN. Siswa diberi informasi bahwa kondisi tersebut dapat membahayakan jika benang layang-layang yang digunakan tersangkut di jaringan listrik.
Selain listrik bisa padam dan membutuhkan waktu untuk bisa menyalakan kembali, kondisi seperti itu berbahaya. Pasalnya benang layangan mengandung bahan yang menghantarkan listrik, sehingga siswa yang bermain layangan bisa tersengat listrik.
“Kami juga menyampaikan kepada anak-anak tentang mengapa pohon dan bangunan tidak boleh terlalu dekat dengan jaringan listrik, selain dapat menyebabkan gangguan listrik juga dapat membahayakan masyarakat melalui maket bahaya listrik. Alhamdulillah anak-anak sangat tertarik dan memahami” ungkap Eriga.
Salah satu Guru SD Islam Cendekia Muda, Maya Umbara menyampaikan apresiasinya karena siswa dapat memahami tentang bahaya listrik melalui percobaan maket bahaya listrik bermain layang layang dan bangunan tinggi . “Mereka dapat memahami konsep tersebut secara langsung.”
Di kesempatan yang sama salah satu siswa, Ganesh Maheswara mengungkapkan ketertarikannya pada kegiatan tersebut. “Aku sekarang jadi tahu harus lapor ke mana kalau mati lampu atau ada orang yang kesetrum listrik. Aku bisa menghubungi 123 atau aplikasi PLN Mobile yang bisa di download di Play store seperti download game,” katanya.
Terpisah, Susiana Mutia, General Manager PLN UID Jawa Barat sangat menyambut baik kegiatan ini. “Edukasi sedari dini dapat menjadi upaya pencegahan kecelakaan umum akibat bahaya listrik. Selain itu melalui edukasi ini pula anak anak mengetahui bagaimana cara menghubungi PLN pada saat ada kondisi bahaya listrik,” tandasnya. (SG)
Sumber: mediaindonesia.com