MICE  

Spirit Lafran Pane di Film Lafran

CUPLIKAN dan poster resmi film biopik pahlawan nasional Lafran Pane garapan sutradara Faozan, baru saja dirilis.Perilisan pada Senin (20/11) ini sekaligus menandai enam tahun penetapan Lafran sebagai Pahlawan Nasional, sejak 2017.



Lafran merupakan pemerkasa berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film produksi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bersama rumah produksi Reborn Intiatives itu, mengangkat kisah perjuangan Lafran dalam memprakarsai pendirian HMI yang berazaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dalam menghadapi dinamika sosial politik di masa awal kemerdekaan.



“Ini sebetulnya adalah bagaimana melestarikan spirit kepahlawanan seorang Lafran, di mana ke-indonesiaan dan ke-islaman menjadi satu tarikan nafas yang sangat kuat,” ucap Produser Film Lafran, Deden Ridwan, dalam acara di Jakarta.



Aktor Dimas Anggara dipercaya memerankan Lafran. Ia beradu akting dengan Mathias Muchus, Ariyo Wahab, Lala Karmaela hingga Alfie Alfandi.



Diterangkan Deden, ada banyak faktor yang membuat Dimas dipercaya sebagai pemeran Larfan. “Salah satu alasannya tentu adalah penyelaman karakternya. Beliau ini sangat menyelami sekali terkait karakter Lafran. Dia sangat menikmati setiap proses pra produksi termasuk saat melakukan casting, jadi itu yang mendasar. Tentu ada alasan-alasan lain-lain juga seperti Dimas yang merupakan publik figur yang sudah dikenal banyak orang dan lainnya,” tutur Deden.



Sementara, Eksekutif Produser Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengungkapkan dibutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk perumusan ide hingga penggarapan film itu. “Film ini kami mau cari yang paling terbaik, bahkan diskusi untuk menentukan pemerannya saja butuh waktu yang panjang, belum lagi riset dan sebaginya. Kemudian banyak juga hal-hal lain yang perlu dikoordanasikan di internal KAHMI. Tapi kemudian jadi hiknahnya adalah film ini melibatkan semua temen-teman KAHMI,” ucap Doli.



Pria yang juga menjabat Ketua Komisi II DPR RI itu menuturkan jika berharap pesan dalam film Lafran sampai ke masyarakat luas, khuusnya anggota KAHMI serta HMI. Mengambil latar belakang tahun 1930-1940an, film yang syuting di Sidampuan, Sumatra Barat dan perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta, itu bakal tayang di bioskop pada Februari 2024, yang merupakan bulan kelahiran HMI. (M-1)

CUPLIKAN dan poster resmi film biopik pahlawan nasional Lafran Pane garapan sutradara Faozan, baru saja dirilis.Perilisan pada Senin (20/11) ini sekaligus menandai enam tahun penetapan Lafran sebagai Pahlawan Nasional, sejak 2017.

 

Lafran merupakan pemerkasa berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film produksi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bersama rumah produksi Reborn Intiatives itu, mengangkat kisah perjuangan Lafran dalam memprakarsai pendirian HMI yang berazaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dalam menghadapi dinamika sosial politik di masa awal kemerdekaan.

 

“Ini sebetulnya adalah bagaimana melestarikan spirit kepahlawanan seorang Lafran, di mana ke-indonesiaan dan ke-islaman menjadi satu tarikan nafas yang sangat kuat,” ucap Produser Film Lafran, Deden Ridwan, dalam acara di Jakarta.

 

Aktor Dimas Anggara dipercaya memerankan Lafran. Ia beradu akting dengan Mathias Muchus, Ariyo Wahab, Lala Karmaela hingga Alfie Alfandi.

 

Diterangkan Deden, ada banyak faktor yang membuat Dimas dipercaya sebagai pemeran Larfan. “Salah satu alasannya tentu adalah penyelaman karakternya. Beliau ini sangat menyelami sekali terkait karakter Lafran. Dia sangat menikmati setiap proses pra produksi termasuk saat melakukan casting, jadi itu yang mendasar. Tentu ada alasan-alasan lain-lain juga seperti Dimas yang merupakan publik figur yang sudah dikenal banyak orang dan lainnya,” tutur Deden.

 

Sementara, Eksekutif Produser Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengungkapkan dibutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk perumusan ide hingga penggarapan film itu.  “Film ini kami mau cari yang paling terbaik, bahkan diskusi untuk menentukan pemerannya saja butuh waktu yang panjang, belum lagi riset dan sebaginya. Kemudian banyak juga hal-hal lain yang perlu dikoordanasikan di internal KAHMI. Tapi kemudian jadi hiknahnya adalah film ini melibatkan semua temen-teman KAHMI,” ucap Doli.

 

Pria yang juga menjabat Ketua Komisi II DPR RI itu menuturkan jika berharap pesan dalam film Lafran sampai ke masyarakat luas, khuusnya anggota KAHMI serta HMI. Mengambil latar belakang tahun 1930-1940an, film yang syuting di Sidampuan, Sumatra Barat dan perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta, itu bakal tayang di bioskop pada Februari 2024, yang merupakan bulan kelahiran HMI. (M-1)

Sumber: mediaindonesia.com