Indeks
MICE  

Serangan Tikus Ganggu masa Tanam Padi di Indramayu

ORGANISME pengganggu tanaman (OPT), khususnya hama tikus menganggu masa tanam padi di Kabupaten Indramayu.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu,

Sutatang, menjelaskan saat ini musim tanam padi di wilayah mereka sudah dimulai. “Sekarang lagi ramai tanam,” tutur Sutatang, Minggu (15/1).

Hampir di setiap kecamatan saat sudah mulai melakukan tanam, mulai dari persemaian hingga memindahkannya ke areal sawah.

Namun, lanjut Sutatang, OPT berupa serangan tikus mengganggu masa tanam yang saat ini tengah dilakukan petani di Kabupaten Indramayu. 

“Bahkan ada petani di Kecamatan Sliyeg yang sampai bikin persemaian tiga kali gara-gara diserang tikus,” tuturnya. Serangan OPT tikus menurut Sutatang

terjadi dengan cepat dan ganas.

OPT tikus lazim menyerang saat suatu lahan pertanian berkecukupan air dan siklus tanam tak putus. Diakui Sutatang, saat ini kebutuhan air untuk areal pertanian di Kabupaten Indramayu, baik yang berasal dari Waduk Jatigede maupun Jatiluhur, kini tidak menjadi masalah.

Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan OPT tikus ini petani bergotong-royong melakukan gropyokan tikus maupun dengan menggunakan racun tikus.

“Mudah-mudahan setelah bergotong royong melakukan gropyokan tikus,

serangan OPT tersebut bisa dikendalikan,” tutur Sutatang.

Ada pun rata-rata umur tanaman padi di Kabupaten Indramayu berkisar 20 hari hingga 30 hari dengan luas musim tanam rending tahun ini sekitar 125 ribu hektar. (OL-13)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version