MICE  

Realisasi Investasi 2022 Tertinggi Sepanjang Sejarah

KEMENTERIAN Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada 2022 mencapai sebesar Rp1.207,2 triliun. Angka tersebut setara dengan 100,6% dari target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.200 triliun.

Nilai penanaman modal yang terealisasi di 2022 itu tumbuh 34% dari capaian tahun sebelumnya yang tercatat hanya Rp901,02 triliun. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, kinerja investasi tersebut berhasil membuka dan menyerap tenaga kerja hingga 1.305.001 orang.

“34% pertumbuhan investasi ini yang terbesar, dan untuk Indonesia, ini sepanjang sejarah Republik ada, ini yang paling besar 34%,” tuturnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/1).

Bahlil mengatakan, realisasi investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang terbilang seimbang. Selama 2022, PMDN di Indonesia tercatat sebesar Rp552,8 triliun, atau 45,8% dari total investasi yang masuk.

Sementara nilai PMA yang masuk di 2022 mencapai Rp654,4 triliun, atau 54,2% dari total investasi yang masuk ke Tanah Air. Pertumbuhan investasi asing tersebut, kata Bahlil, menandai kepercayaan yang cukup baik dari investor kepada Indonesia.

Realisasi penanaman modal sepanjang 2022 di Indonesia juga disebut melanjutkan tren pemerataan pembangunan perekonomian. Sebab data BKPM menunjukkan, investasi di luar Pulau Jawa lebih besar ketimbang di Pulau Jawa.

Tercatat investasi senilai Rp636,3 triliun masuk di luar Pulau Jawa, setara dengan 52,7% dari total investasi di 2022. Sedangkan penanaman modal di Pulau Jawa tercatat mencapai Rp570,9 triliun, atau 47,3% dari total investasi.

Adapun sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menjadi sektor yang mencatatkan investasi tertinggi di 2022, yakni senilai Rp171,2 triliun. Kemudian diikuti oleh sektor pertambangan senilai Rp136,4 triliun.

Lalu sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp134,3 triliun, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp109,4 triliun, dan sektor industri kimia dan farmasi senilai Rp93,6 triliun.

Lebih lanjut, Bahlil menambahkan, realisasi investasi 2022 juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak memberikan karpet merah pada satu negara tertentu. Pasalnya, dari 10 besar negara penanam modal ke Indonesia, dua diantaranya merupakan negara dari Eropa, yakni Belanda dan Inggris.

Investasi dari Belanda tercatat sebesar US$1,22 miliar dan Inggris senilai US$628,3 juta. “Ini buktinya. Saya selalu mengatakan, negara dari langit pun yang mau turun investasi ke Indonesia selama sesuai aturan di negara Republik Indonesia, kita akan memperlakukan sama dengan negara-negara lain,” terang Bahlil.

Sementara bila dilihat pertumbuhan secara triwulanan, realisasi investasi pada triwulan IV 2022 tercatat sebesar Rp314,8 triliun. Angka tersebut mencatatkan pertumbuhan 30,3% bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2021.

Adapun tenaga kerja yang terserap dari investasi yang masuk di triwulan IV 2022 ialah sebanyak 339.879 orang. Nilai investasi di periode itu terdiri dari PMDN yang sebesar Rp139,6 triliun, atau 44,4% dari nilai investasi triwulan IV dan PMA sebesar Rp175,2 triliun, atau 55,6% dari total investasi di triwulan IV 2022. (OL-8)


Sumber: mediaindonesia.com