PROGRAM Hilirisasi Lada Putih menjadi salah satu bahasan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Kongres Luar Biasa (KLB) Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) yang digelar di Pangkal Pinang, Bangka Belitung (Babel) pada 16-18 Desember 2022 lalu sebagai momen percepatan pemulihan negeri pasca pandemi Covid-19.
Agenda penting yang menjadi catatan Rakernas dan KLB IA ITB di antaranya inisiasi Program Hilirisasi Lada Putih yang menjadi kerja sama antara Pemerintahan Provinsi Kepulauan Babel, Pengurus Pusat IA ITB dan IA ITB Babel yang ditandatangani di gedung Graha PT Timah, Kota Pangkalpinang.
Lada Putih yang dikembangkan petani di Babel berupa Muntok white papper
atau lada putih Muntok yang menjadi idola kalangan eksportir guna
melayani permintaan negara eropa diantaranya Jerman, Amerika, Spanyol,
Belanda, Belgia dan sejumlah negara Asia seperti Jepang.
Ketua Steering Committee Rakernas & KLB IA-ITB 2022, Agustin Perangin
Rangin, melalui keteranganya Sabtu (14/1), bahwa secara organisasi IA
ITB menginisiasi program Hilirisasi Lada Putih tentunya tidak
berorientasi keuntungan finansial, namun keterpanggilan untuk secara
bersama-sama melakukan hal baik bagi masyarakat, kebetulan Babel
dipilih.
“Sebagai amanah dari hasil Rakernas yang bertemakan “Teknologi Berdaya,
UMKM Naik Kelas” mengupayakan sejumlah rancangan kerja agar supaya
masyarakat yang ekonominya terkena dampak pandemi dapat terus berjuang,
konsisten dan mendapat keamanan serta kenyamanan dalam berkarya,”
ucapnya.
Saat ini, kata Agustin masih berjalan penajaman program Hilirisasi Lada Putih. “Pada 1-2 pekan mendatang mudah-mudahan sudah tersusun
langkah-langkah strategis yang akan diperankan oleh IA ITB. Dengan
menerapkan teknologi yang dapat direalisasikan maka ekosistem
perdagangan Lada Putih tentu akan berkembang, demikian juga dengan tata
kelola menjadi catatan program Hilirisasi Lada Putih.”
Berbasis teknologi
IA ITB berharap dapat membuka jejaring pasar internasional yang
tentunya juga beradaptasi pada kualitas produk Lada Putih sesuai dengan
permintaan pasar internasional.
Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja mengatakan bahwa IA ITB ingin
membangun potensi baru di sektor pengembangan produk UMKM dan hasil
perkebunan khas Babel berbasis teknologi yakni Lada Putih. Pihaknya
ingin bisa membantu pemerintah daerah dalam memberdayakan sumber daya
manusia dan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Sikap proaktif kita semua diperlukan untuk mempercepat pemulihan negeri pasca pandemi global covid-19. Ikatan Alumni ITB sebagai bagian dari masyarakat ikut berperan aktif bersinergi dengan Pemerintah Pusat, Badan Usaha Milik Negara, pihak swasta, dan masyarakat luas dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi ini,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Kepulauan Babel, Ridwan Djamaluddin berharap kerja sama Hilirisasi Lada Putih berbasis teknologi ini dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Nota kerja sama Hilirisasi Lada Putih yang ditandatangani Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja dan Ketua IA ITB Babel, Wiyono pada saat Rakernas akan memberi pengalaman baru.
Selama ini lada putih dijual oleh petani dalam bentuk butiran. Melalui kerja sama dengan IA ITB akan diolah dan dijual dalam bentuk bubuk.
“Hilirisasi ini merupakan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan nilai
tambah hasil perkebunan Lada Putih dan sumber daya alam lainnya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Babel,” lanjutnya.
Ridwan menerangkan, kerja sama Hilirisasi Lada Putih akan segera
direalisasikan lebih jauh, untuk meningkatkan ekonomi pelaku UMKM dan
petani Lada Putih di Kepulauan Babel pada aspek teknologi yang lebih
diberdayakan agar UMKM dan petani naik kelas.
“Kerja sama inisiasi program Hilirisasi Lada Putih merupakan hal yang bagus dan nanti tidak hanya Hilirisasi Lada Putih tetapi juga komoditas unggulan lainnya untuk dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi,” tambahnya, (N-2)
Sumber: mediaindonesia.com