Indeks
MICE  

Provinsi Jabar dan Jatim Pastikan Stok Beras Aman dan Tidak Perlu Impor

Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur menegaskan bahwa produksi beras di tahun 2022 mengalami surplus sehingga pemerintah pusat tidak perlu melakukan impor beras. Mereka juga siap memasok beras ke gudang Bulog guna memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadang Hidayat mengatakan angka sementara BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2022, produksi padi di Jawa Barat bulan September – Desember 2022 mencapai 2,7 juta ton gabah kering giling (GKG) dan produksi ini setara dengan 1,56 juta ton beras.

“Bila jumlah penduduk Jawa Barat saat ini berdasarkan data BPS tahun 2020 sebanyak 49,93 juta orang dengan tingkat konsumsi beras berdasarkan data Dusenas DKPP Jawa Barat tahun 2021, maka kebutuhan beras rakyat Jawa Barat sebanyak 1,38 juta ton sehingga Jawa Barat masih surplus beras sebesar 178.883 ton beras,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (1/12).

Dadang menyebutkan stok beras tersebar di semua Kabupaten / Kota di Jawa Barat serta stok sebanyak 10% dari surplus atau berupa stok beras di penggilingan dan di gudang pedagang sebanyak 15. 968,19 ton. Harga rata- rata gabah kering panen juga dikatakan sebesar Rp4.886, sehingga jika beras impor masuk akan membuat harga gabah dan beras anjlok.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Hadi Sulistyo juga menyampaikan stok beras Jatim dalam kondisi aman bahkan masih surplus. Diketahui, produksi padi Jatim pada periode Januari – Oktober 2022 diperkirakan mencapai 9,2 juta ton atau setara dengan 5,9 juta ton beras. Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat Jatim pada periode Januari – Oktober 2022 sebesar 2,8 juta ton. “Sesuai data, stok beras menunjukkan bahwa Jawa Timur masih suplus,” kata Hadi.

Pada November 2022, Provinsi Jatim juga panen beras dengan luas panen mencapai 105 ribu hektare, setara beras 389.000 ton. Dari hasil faktual, di beberapa penggilingan padi kecil dan pedagang- pedangan Jatim terdata ada 57 ribu ton beras dan masih banyak gabah kering giling maupun beras dipenggilingan padi besar yang tersedia.

“Jadi bisa dipastikan bahwa beras di Jawa Timur tersedia dan stok aman. Kami sangat berharap agar tidak impor, tapi stok dalam negeri diserap dengan optimal oleh Bulog sesuai harga yang berlaku di lapangan sehingga membantu dan mensejahterakan petani,” pungkasnya. (OL-12)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version