Indeks
MICE  

Polisi Diminta Usut Kasus Pembunuhan Sadis di Kawasan Tambang di Banjar

KEPOLISIAN Daerah Kalimantan Selatan diminta mengusut tuntas kasus

pembunuhan sadis warga terkait konflik tambang di Desa Mengkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, beberapa waktu lalu. Sudah saatnya pemerintah membentuk Komisi Khusus Kejahatan Lingkungan dan Sumber Daya Alam.

Hal itu ditegaskan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup

Indonesia (Walhi) Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono, Jumat (7/4).

“Aksi intimidasi, perampasan lahan, premanisme hingga pembunuhan sadis terhadap warga terkait tambang maupun perkebunan terus terjadi. Ini harus menjadi perhatian serius baik kapolda maupun gubernur untuk dituntaskan,” tegas Kisworo menanggapi kasus pengeroyokan dan pembunuhan sadis seorang warga oleh puluhan orang preman di Desa Mangkauk, pekan lalu.

Menurut catatan Walhi ada sejumlah kasus premanisme yang terjadi di Kalsel terkait tambang batubara serta perkebunan kelapa sawit.

“Pengacara dibacok, wartawan dipenjara, rakyat dibunuh, dipenjara dan

lahannya dirampas, lalu negara kemana?,” kata Kisworo.

Seperti diketahui kasus pembunuhan yang menewaskan Sabriansyah, 63, di Desa Mengkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, terkait konflik lahan tambang batu bara. Korban adalah pemilik lahan yang memprotes dan menuntut ganti rugi atas eksploitasi batu bara oleh perusahaan

PT JGA.

Korban melakukan protes dengan menutup jalan tambang (hauling). Para preman yang melakukan pengeroyokan diduga adalah orang-orang suruhan pihak perusahaan.

Sempat dikeroyok oleh puluhan orang bersenjata tajam, korban tidak mempan dibacok hingga akhirnya ditembak di kepala. Korban yang sudah tewas tubuhnya kembali dibacok beramai-ramai dan lehernya digorok.

Kepala Polda Kalsel, Irjen Andi Rian Djajadi, berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Sejauh ini tim gabungan Polres Banjar dan Polda

Kalsel telah menangkap lima orang tersangka pelaku pembunuhan sadis, yakni berinisial Y, R, S dan YU, serta Humas PT JGA berinisial AB

selaku pemberi perintah pengeroyokan.

“Polisi akan terus mendalami kasus ini termasuk kepemilikan

senjata api (pistol) dan kemungkinan otak dari aksi pembunuhan berencana ini,” tegas kapolda. (N-2)

Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version