MICE  

Polda Sulut Periksa Eks Bupati Bolaang Terkait Dugaan Korupsi Rehabilitasi Jalan

POLDA Sulawesi Utara telah memeriksa mantan Bupati Bolaang Mongondow, Yasti Soepredjo Mokoagow sebagai saksi kasus dugaan korupsi rehabilitasi jalan insil baru oleh Dinas PUPR Bolmong.

“Guna pengembangan atas dugaan kasus korupsi yang telah menjerat 4 orang tersangka yang saat ini sudah dilakukan penahanan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Jules Abraham Abast lewat keterangannya, Sabtu (26/11).

    

Menurut dia, pemeriksaan yang dilakukan tim penyidik Tindak Pidana Korupsi Polda Sulawesi Utara terhadap mantan Bupati Yasti Supredjo digelar pada 16 November 

Ia menjelaskan, dalam kasus dugaan korupsi rehabilitasi jalan baru Insil Induk oleh Dinas PUPR Kabupaten Bolaang Mongondow, Polda telah menetapkan dan menahan empat orang tersangka yaitu MT, CW, AK dan DS.

“Penyidik Subdit Tipidkor Direktorat Reskrimsus Polda Sulut telah melakukan proses penyidikan, dan menetapkan empat orang sebagai tersangka pada 4 Oktober 2022,” katanya.

Diketahui, kasus ini mencuat setelah adanya laporan polisi di SPKT Polda Sulawesi Utara pada 31 Agustus 2022, kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Perintah Penyidikan pada tanggal yang sama.

Jules menjelaskan kronologinya, bahwa 2020, Dinas PUPR Kabupaten Bolaang Mongondow telah melaksanakan pekerjaan rehabilitasi jalan Insil Baru Insil Knduk yang bersumber dari dana DID, dengan nilai kontrak Rp6.891.783.000 oleh PT GAS sebagai penyedia.

Namun, pekerjaan yang dilaksanakan itu tidak sesuai kontrak. “Modus operandinya, pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai kontrak atau tidak sesuai volume dan kualitas. Sehingga, perbuatan para tersangka mengakibatkan kerugian keuangan negara kurang lebih Rp2.967.834.324,70,” ungkapnya.

Akibatnya, kata Jules, para tersangka dijerat Pasal 2 Ayat (1) dan/atau Pasal 3 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. “Dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun,” ucapnya.

Sementara, Yasti yang juga merupakan mantan Ketua Komisi V DPR RI belum memberikan respons terkait pemeriksaan sebagai saksi oleh Penyidik Polda Sulawesi Utara. (OL-8)


Sumber: mediaindonesia.com