KESAN lamban terjadi pada pengusutan hukum kasus ledakan maut di rea NEB#9, Kecamatna Betara, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, Minggu (18/12). Ledakan itu terjadi saat pekerjaan penggantian pipa gas PT PetroChina International Jabung Ltd.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Komisaris Besar Christian Tory menegaskan saat ini kasus itu masih diproses.
Kendati sudah berjalan lebih tiga bulan, penyidik Direktorat Reserse
Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi yang kompeten menangani
kasusnya, belum juga mengungkap terkait penyebab dan tersangka yang bertanggung jawab dalam kasus ledakan maut yang baru-baru ini disoroti DPR RI.
Christian memastikan kasus kecelakaan kerja di area PetroChina
tersebut yang notabene menjadi atensi Polda Jambi masih
dalam proses.
Ketika ditanyakan, apakah dari belasan saksi yang diperiksa sudah
menyentuh pegawai PT PetroChina International Jabung Ltd berinisial
RH yang secara prosedural diduga sebagai sosok paling bertanggung
jawab dalam insiden yang menewaskan dua pekerja dan menciderai enam
lainnya itu, Dirreskrimsus Chirstian Tory belum memberikan jawaban
tegas dan gamblang.
“Masih berproses, terima kasih informasinya,” ujarnya.
Sebelumnya, puluhan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jambi, pernah mendatangi Mapolda Jambi untuk mendesak supaya unsur pelanggaran hukum pada peristiwa yang menjadi sorotan nasional bahkan internasinal itu secepatnya dibuka ke publik.
Menurut mereka, sebenarnya tidak sulit bagi aparat penegak hukum untuk
mengungkap kasus itu. Asal ada kemauan, kejujuran dan niat baik
bersama supaya tidak ada lagi kejadian berulang di kemudian hari.
Sementara itu, menurut sumber yang mengaku berpengalaman bekerja di lngkungan usaha tambang minyak dan gas, setiap pekerjaan di lingkungan tambang migas, sangat ketat, terencana, terukur dan diasesmen secara baik.
“Jangan hanya memeriksa pekerja kecil di lapangan. Kroscek juga ke
petugas pengawasnya. Apakah pekerjaan penggantian pipa yang dilakukan
tengah malam itu prosedural, dan diasesmen dengan baik,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pekerjaan penggantian
pipa gas di NEB# PT PetroChina tersebut dikabarkan di bawah kendali
pegawai PetroChina berinisial RH, yang menjabat sebagai senior
maintenance superintendent (pengawas). Belum diperoleh informasi dari
pihak Polda Jambi, apakah yang bersangkutan sudah dimintai keterangan
atau belum.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Humas PT PetroChina International
Jabung Ltd, Resman mengaku belum mengetahui siapa saja pekerja
PetroChina yang diperiksa sebagai skasi oleh penyidik Ditreskrimsus
Polda Jambi. Termasuk soal jabatan RH apakah memang sebagai pengawas
paling bertangung jawab dalam insiden ledakan pipa gas tersebut,
Resman mengaku tidak mengetahui. (N-2)
Sumber: mediaindonesia.com