MICE  

PLN Operasikan Kabel Bawah Laut Jaringan Sumatera-Bangka

PT PLN (Persero) mengoperasikan kabel bawah laut line ketiga (sirkit III) jaringan interkoneksi Sumatera–Bangka, Sabtu (10/12). Interkoneksi bertegangan 150 kiloVolt (kV) ini akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Kepulauan Bangka Belitung.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, pengoperasian kabel listrik bawah laut terpanjang di Indonesia ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat Bangka.

“Beroperasinya kabel listrik sepanjang 36 kilometer ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Bangka,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/12).

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi di sektor usaha skala kecil, menengah hingga besar seperti tambak udang, hotel, smelter timah dan pengolahan sawit di wilayah tersebut tidak perlu khawatir akan kebutuhan listrik yang besar untuk keberlangsungan proses produksinya.

Sistem interkoneksi ini, tambahnya, selaras dengan rencana pemerintah untuk menyambungkan jaringan kelistrikan di berbagai pulau. Sebelumnya pengoperasian line pertama kabel bawah laut Sumatra-Bangka telah resmi beroperasi untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat Bangka pada 16 April 2022. “Pemerintah telah merencanakan adanya super grid, yaitu infrastruktur kelistrikan yang membentang dari timur hingga ke barat,” ucapnya.

Wiluyo menjelaskan, dengan pemberian tegangan line ketiga interkoneksi kabel bawah laut 150 kV Sumatra-Bangka ini akan memberikan tambahan daya sebesar 200 Megawatt (MW) ke arah Bangka dan akan dinaikkan terus secara bertahap.

“Sistem interkoneksi ini juga semakin meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan menghindari defisit daya di Bangka saat terjadi pemeliharaan ataupun gangguan,” terangnya.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan Muhammad Dahlan Djamaluddin menambahkan, pengoperasian system interkoneksi ini juga sejalan dengan komitmen PLN dalam mengurangi emisi karbon.

“Dengan sistem interkoneksi ini, PLN semakin mantap untuk menonaktifkan seluruh Pembangkit Listrik berbahan bakar minyak yang ada di Bangka,” kata dia. (OL-15)


Sumber: mediaindonesia.com