MICE  

Piala Dunia Munculkan Potensi Lonjakan Kasus Baru

INGGRIS dengan gemilang mampu menembus perempat final Piala Dunia 2022 berkat mengalahkan Senegal di babak 16 besar, Minggu (4/12). Namun, kesuksesan tim asuhan Gareth Southgate dikhawatirkan dapat menimbulkan lonjakan baru kasus covid-19 di negara tersebut.

Sejumlah ilmuwan di Inggris mengutarakannya setelah melihat keramaian di kafe atau bahkan di rumah saat para pemiliknya mengundang teman atau kerabat untuk nonton bareng.

Prediksi bakal banyak bermunculan kasus baru juga datang setelah melihat hasil studi saat Piala Eropa 2020. “Dua tahun lalu virus menyebar lebih cepat ketika banyak orang berkerumun di acara besar (Piala Eropa 2020) dan itu lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah kasus saat perayaan Natal pada tahun yang sama,” kata Christophe Fraser, epidemiolog dari Universitas Oxford. “Tahun ini, yang sangat memengaruhi adalah performa Inggris selama Piala Dunia,” sambung dia.

Bagi para suporter yang akan ikut agenda menonton bareng dan berencana mengunjungi kerabat yang sudah lansia atau yang memiliki gangguan kekebalan, disarankan untuk menerapkan protokol kesehatan. Ada baiknya mereka sudah divaksinasi untuk memperkecil risiko tertular atau menyebarkan.

Fraser mengakui saat ini kondisinya memang sudah lebih baik berkat adanya vaksin. Namun, itu tidak membuat pandemi menghilang. Justru kehadiran vaksin membantu para penggemar sepak bola untuk menikmati Piala Dunia.

Menurut data dari Pusat Statistik di Inggris, jumlah kasus covid-19 untuk pertama kalinya menyentuh angka 1 juta sejak pertengahan Oktober kemarin. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari temuan di Inggris dan negara sekitarnya, seperti Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Meski demikian, total kasus sejak dua bulan lalu masih lebih rendah ketimbang Juli yang naik menjadi hampir 4 juta dan Maret yang hampir menyentuh angka 5 juta.

Para ilmuwan juga mengatakan lonjakan kasus bakal muncul mengingat Piala Dunia kebetulan digelar saat Inggris mulai memasuki musim dingin. Selain covid-19, ancaman datang dari RSV dan influenza.

Namun, masalahnya di Qatar kebijakan soal covid-19 sangat longgar dan berpotensi diikuti siapa pun, termasuk yang ada di Inggris.

Qatar seperti diketahui memutuskan menghentikan kebijakan tes covid-19 untuk pengunjung sebelum datang ke negara itu menjelang Piala Dunia. Pelonggaran terbaru dalam langkah-langkah pencegahan penularan berlaku mulai 1 November atau 19 hari sebelum kick off. Pemandangan orang-orang yang tidak mengenakan masker juga dijumpai di dalam atau di luar stadion.

“Pengunjung tidak lagi diharuskan menunjukkan hasil PCR negatif covid-19 atau tes antigen sebelum melakukan perjalanan ke Qatar,” demikian kebijakan pemerintah Qatar.

 

Lonjakan di Brasil

Di Brasil, dilaporkan telah ada gelombang baru kasus covid-19 tepat ketika negara yang gila sepak bola itu menggelar nobar. Tercatat jumlah kasus meningkat 230% sejak Agustus.

Warga Brasil rupanya banyak yang cuti ketika timnas mereka bertanding. Mereka berkumpul di bar atau restoran sehingga menyatu dalam kerumunan.

Para ahli di Brasil merekomendasikan agar penggemar memakai masker jika berada di dalam ruangan dan melakukan semua tindakan pencegahan penularan yang diperlukan.

“Di setiap pertemuan ada kemungkinan besar terjadi penularan karena sangat mudah tertular,” kata Margareth Dalcolmo dari Oswaldo Cruz Foundation, pusat penelitian biomedis di Rio de Janeiro.

Regulator kesehatan Brasil Anvisa mengumumkan bahwa masker akan diwajibkan lagi di bandara dan di semua penerbangan untuk mencegah penyebaran virus.

Lalu, diputuskan untuk menyetujui penggunaan dua vaksin baru yang dibuat Pfizer yang melindungi dari subvarian omikron BA1 dan BA4/BA5 serta virus asli untuk digunakan sebagai booster.

Para ahli mengatakan penundaan peluncuran vaksin untuk mengatasi varian baru yang sangat menular menambah lonjakan penularan. Hampir 690 ribu orang Brasil telah meninggal akibat covid-19 sejauh ini yang menjadi angka kematian resmi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Infeksi baru di Brasil kini disebabkan oleh galur BQ1 dari galur BA5 subvarian omikron, menyebabkan gejala yang lebih ringan pada orang yang telah divaksinasi lengkap. Itu kemungkinan berarti lebih sedikit kematian daripada gelombang sebelumnya meskipun rumah sakit menerima semakin banyak pasien.

 

Tiongkok iri

Kondisi yang berbeda terlihat di Tiongkok saat warganya tidak bisa menonton Piala Dunia dari televisi. Mereka merasa iri dengan para suporter yang dapat berkumpul, menonton, dan merasakan kemeriahan pertandingan secara langsung tanpa menggunakan masker di Qatar.

Rasa iri itu telah mendorong banyak masyarakat Tiongkok untuk mengutarakan kekecewaan mereka terhadap kebijakan pemerintah ‘zero covid policy’ (kebijakan nol covid) sehingga tidak bisa bergerak bebas.

Masyarakat Tiongkok yang kecewa terhadap pemerintah pun mulai menyuarakan pendapat mereka di media-media sosial. Banyak yang menulis mereka merasa tinggal di planet yang berbeda dari Qatar. Masyarakat Tiongkok yang terbiasa menggunakan masker pun merasa aneh melihat para suporter menonton pertandingan bersama di stadion tanpa ada apa-apa yang menutup wajah mereka.

‘Tidak ada kursi terpisah sehingga orang dapat menjaga jarak sosial serta tidak ada orang berpakaian medis putih dan biru di sela-sela. Planet ini telah benar-benar terbelah’, tulis seorang pengguna media sosial.

Namun, pada Senin (5/12), pemerintah Tiongkok memutuskan untuk melonggarkan aturan pembatasan karena diprotes warganya. Di Beijing, banyak toko kembali dibuka, para penumpang transportasi umum tidak lagi diharuskan menunjukkan tes virus dengan hasil negatif yang diambil dalam waktu 48 jam.

Meski begitu, belum ada informasi apakah kegiatan seperti nobar juga diizinkan. Jika tidak, warga Tiongkok harus menunggu empat tahun lagi untuk bisa menyaksikan Piala Dunia.


Sumber: mediaindonesia.com