MICE  

Perpustakaan Milan Kundera Dibuka di Tanah Kelahirannya, Brno, Rep Ceko

NOVELIS Republik Ceko, Milan Kundera memindahkan semua koleksi buku-buku yang disimpan di apartemennya di Paris, Prancis ke tanah kelahirannya di Brno. Uniknya, ide ini berasal dari istrinya Vera Kunderova, yang mengaku didatangi mendiang penulis Amerika Philip Roth dalam mimpi dan membisikkan gagasan itu ke telinganya.

“Keputusannya jelas. Tidak diragukan lagi,” kata Kunderova kepada radio Ceko. “Tidak ada pilihan.Saya menyiapkan semuanya dan Tomas Kubicek (dari Perpustakaan Moravia Brno) hanya mengemasi semua buku dan membawanya pergi,” tambahnya.

“Saya sedih ketika rak-rak kosong, jadi saya mengeluarkan beberapa toples kacang dan barang-barang kecil lainnya yang biasa saya beli di Museum Picasso (di Paris). Saya tidak tahan dengan kekosongan, jadi saya mulai meletakkan barang-barang konyol di rak,” ujar Kunderova.

Perpustakaan yang baru dibuka di Brno minggu lalu itu bertepatan dengan ulang tahun Kundera yang  ke-94. Penulis novel  The Unbearable Lightness of Being itu lahir pada 1 April 1929. “Milan lahir di Brno, ini adalah tindakan simbolis, dia kembali ke Brno,” kata istrinya.

Kundera meninggalkan Cekoslowakia saat negara itu di bawah rezim komunis ke Prancis pada tahun 1975.  Dia tidak disukai pihak berwenang setelah gerakan reformasi Musim Semi Praha dihancurkan oleh tentara pimpinan Soviet pada tahun 1968.

Novelis tua itu, yang jarang berbicara di depan umum, sering kali memiliki hubungan yang rumit dengan Tanah Airnya. Dia baru mendapatkan kembali kewarganegaraan Ceko pada 2019.

Istrinya mengatakan perpustakaan baru itu akan membantu menjembatani kesenjangan tersebut. “Dia boleh pergi, tapi dia akan tetap tinggal di Brno. Orang-orang akan pergi dan menemuinya. Rumah tempat dia dilahirkan berjarak 10 menit dari perpustakaan.”

“Tempat ini akan melayani terutama mahasiswa dan peneliti juga siapa saja yang ingin merenungkan karya Kundera,” kata Kubicek, kepala Perpustakaan Moravian, kepada AFP.

Perpustakaan baru ini menampung gambar-gambar Kundera, artikel surat kabar tentang karyanya,  juga esai asli abad ke-17 karya filsuf Prancis Montaigne, yang ditandatangani oleh penulis dan diikat dengan kulit anak lembu, yang diterima Kundera sebagai hadiah.

“Materinya banyak sekali dan kami tidak bisa memajang semuanya. Dia menerima banyak sekali hadiah dan itu juga bagian dari perpustakaan ini. Kami perlu aula untuk itu,” kata Kubicek.

Perpustakaan ini juga akan menyelenggarakan kuliah umum dan diskusi para pakar dengan bantuan tim penasehat yang terdiri dari dramawan Prancis Yasmina Reza dan kepala Frankfurt Book Fair, Juergen Boos.

“Ketika orang-orang di Prancis berbicara kritis tentang Kundera, mereka berbicara tentang novel-novelnya, sementara di sini semua kritik mengarah ke gosip,” kata Kubicek. “Orang-orang di sini tidak membicarakan teks atau idenya. Alangkah baiknya jika perpustakaan ini mengubah cara pandang itu.” (M-3)

Sumber: mediaindonesia.com