MICE  

Penyebab Radang Amandel dan Cara Mengatasi

RADANG amandel dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan pada tenggorokan. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak usia 3–7 tahun. Meski begitu, radang amandel juga dapat terjadi pada orang dewasa, terutama lansia.

Lantas, bagaimana gejala dan cara pengobatan radang amandel? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

1. Pengertian Radang amandel 

Radang amandel atau tosilitis adalah peradangan disertai pembengkakan yang terjadi pada amandel. Jika didefinisikan, amandel merupakan bagian dari sistem limfatik yang berfungsi melawan infeksi kuman ke dalam tubuh.

Radang amandel dapat terjadi pada siapa pun dan usia berapa pun. Namun, penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak dan remaja dengan rentang usia 5-15 tahun.

Perlu diketahui ukuran amandel pada anak-anak lebih mudah membesar daripada orang dewasa. Alasannya, amandel berperan besar dalam mencegah infeksi penyakit selama anak dalam masa pertumbuhan. Ukuran amandel akan menyusut seiring bertambahnya usia, dibarengi dengan kekebalan tubuh yang semakin kuat.

Mayoritas pengidap radang amandel akan pulih dalam beberapa hari. Tetapi, jika kondisi ini tak kunjung membaik lebih dari 10 hari, maka kondisi ini dapat dikategorikan sebagai radang amandel kronis. 

2. Gejala dan Ciri-ciri Radang Amandel

Radang amandel memiliki ciri-ciri dan gejalanya loh, mulai dari gejala yang cukup normal dan umum ditemui, gejala yang tidak umum atau tidak normal hingga yang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Untuk lebih jelasnya mengenai ciri-ciri amandel normal, tidak normal dan membutuhkan penanganan dokter ini akan dibahas pada pembahasan di bawah ini:

a. Ciri-Ciri Amandel Meradang yang Normal

Pada kondisi yang cukup umum, radang amandel dapat sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan obat. Waktu yang diperlukan untuk sembuh kira-kira selama satu minggu. Meskipun demikian, tentu saja gejala yang dialami mungkin akan menimbulkan perasaan tidak nyaman, terutama pada hari ketiga sampai kelima sejak radang amandel pertama kali terjadi. 

Adapun ciri-ciri amandel mengalami radang yang cukup normal dapat diketahui dari gejala sebagai berikut:

– Sakit tenggorokan, terutama saat menelan makanan.

– Amandel tampak bengkak dan kemerahan, serta dipenuhi dengan bintik-bintik berisi nanah.

– Demam dan menggigil.

– Sakit kepala, sakit telinga dan leher.

– Tubuh mudah lelah dan susah tidur.

– Batuk-batuk.

– Kelenjar getah bening membengkak.

b. Ciri-Ciri Amandel Meradang yang tidak Normal

Selain ciri-ciri amandel normal, saat mengalami peradangan sangat mungkin Anda mengalami gejala atau ciri yang tidak normal atau kurang umum ditemui. Adapun beberapa kasus dari radang amandel yang kurang umum ini di antaranya:

– Mual dan muntah.

– Sakit perut.

– Sulit membuka mulut dan suara berubah.

– Bau mulut.

– Lidah tampak berbulu.

c. Ciri-Ciri Amandel Meradang yang Perlu Segera Diperiksa

Apabila Anda atau anak mengalami gejala amandel yang akan disebutkan ini, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih dalam. Adapun gejala atau ciri amandel meradang yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

– Sakit tenggorokan yang dialami tak kunjung hilang.

– Terasa nyeri dan sangat sulit saat menelan. 

– Demam yang dialami semakin tinggi.

– Leher terasa kaku.

– Tubuh menjadi lebih lemah, lelah dan rewel dengan cukup parah.

Selain itu, gejala radang amandel yang memerlukan tindakan dari unit gawat darurat secepatnya adalah sebagai berikut:

– Penderita menjadi semakin sulit bernapas. 

– Penderita menjadi sangat sulit menelan. 

– Penderita tidak dapat mengontrol sekresi air liur. 

3. Perbedaan Radang Tenggorokan dan Amandel 

Radang tenggorokan dan amandel memiliki perbedaan. Radang tenggorokan memiliki nama lain yaitu faringitis. Kondisi ini merupakan peradangan yang terjadi pada daerah faring, yaitu bagian belakang tenggorokan.

Adanya radang tenggorokan akan membuat pengidapnya merasa sangat tidak nyaman, karena menimbulkan sensasi rasa sakit dan panas, sehingga pengidap akan kesulitan untuk menelan. Radang tenggorokan juga bisa jadi pertanda kalau kamu tengah mengidap demam atau flu. Meskipun terasa sangat tidak nyaman, radang tenggorokan merupakan penyakit yang dapat mereda dengan sendirinya dalam waktu seminggu.

Sedangkan amandel merupakan kondisi saat amandel mengalami peradangan. Amandel merupakan dua kelenjar kecil yang ada di tenggorokan. Organ ini berfungsi mencegah infeksi, khususnya pada anak-anak. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, fungsi amandel perlahan tergantikan. Nah, seiring dengan fungsinya yang tergantikan, amandel akan perlahan menyusut.

4. Cara Mengatasi Radang Amandel

Cara mengatasi radang amandel, kalian memerlukan hal berikut:

– Perbanyak Minum Air Hangat

Melansir Medical News Today, perawatan untuk radang amandel di rumah dapat kamu lakukan dengan mengonsumsi makanan berkuah atau minuman yang hangat.

Minum air putih hangat dapat meringankan rasa ketidaknyaman pada tenggorokan. Kemudian sup hangat juga dapat menjadi pilihan untuk meredakan rasa sakit pada amandel.

Menyeduh teh herbal yang mengandung bahan-bahan seperti madu, pektin, atau gliserin juga dapat membantu meredakan radang amandel.

Pasalnya, bahan-bahan tersebut diyakini dapat membentuk lapisan pelindung di atas selaput lendir mulut dan tenggorokan yang dapat meredakan iritasi. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan.

– Menghindari Makanan yang Keras

Dijelaskan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, untuk meredakan radang amandel kamu perlu menghindari makan-makanan yang bertekstur keras dan juga mengandung banyak minyak.

“Hindari makan-makanan yang terlalu keras, misalnya gorengan. Atau, makanan yang memicu gatal pada tenggorokan, seperti makanan tinggi lemak, pedas, dan berpenyedap rasa,” ucap dr. Iqbal.

Hindari pula ngemil makanan, seperti keripik, ciki, dan makanan manis yang mengandung gula buatan.

Ganti cemilan dengan yang lebih sehat, seperti buah-buahan, smoothies, yoghurt, dan kacang-kacangan yang direbus atau dipanggang.

– Berkumur dengan Air Garam

Cara lainnya dalam mengatasi radang amandel di rumah adalah dengan berkumur menggunakan air garam. Untuk hasil yang lebih baik disarankan untuk berkumur menggunakan air hangat.

Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan sakit tenggorokan dan nyeri akibat tonsilitis.

Cara ini juga dapat mengurangi peradangan, bahkan dapat membantu mengobati infeksi yang menyebabkan radang amandel.

– Hindari Berteriak atau Menggunakan Nada Tinggi

Pembengkakan di tenggorokan dapat menyebabkan suara kamu menjadi serak dan bahkan tidak terdengar. Jika itu terjadi, jangan memaksakan untuk berteriak atau berbicara dengan meninggikan suara.

Pasalnya, memaksakan berbicara dengan keras berisiko menyebabkan iritasi tenggorokan lebih lanjut.

– Minum Obat Pereda Nyeri

Adapun obat-obat anti nyeri ringan yang dijual bebas di apotek, seperti parasetamol, ibuprofen, dan aspirin.

Obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat membantu meredakan sakit tenggorokan, demam, dan gejala tonsilitis lain yang mengganggu.

Namun, perlu dicatat obat anti nyeri aspirin tidak cocok untuk anak-anak, karena berisiko menyebabkan penyakit mengancam jiwa yang disebut sindrom Reye.

Radang amandel yang terjadi pada anak anak sebaiknya diperiksa oleh dokter untuk mendapat resep obat yang tepat.

– Semprotan Tenggorokan dan Obat Kumur

Semprotan tenggorokan dan obat kumur adalah cara lain untuk memberikan obat anestesi, anti-inflamasi, dan antiseptik langsung ke tenggorokan.

Anda dapat membeli semprotan tenggorokan dengan salah satu bahan aktif berikut:

a. Benzidamin

b. Fenol

c. Dibucaine

d. Benzil alkohol

e. Setilpiridinium klorida

f. Klorheksidin glukonat

– Obat Pelega Tenggorokan

Obat pelega tenggorokan memiliki kandungan anestesi yang dapat menenangkan tenggorokan yang sedang meradang. Selain itu, kebanyakan obat pelega tenggorokan juga mengandung anti inflamasi yang dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Salah satu manfaat pelega tenggorokan adalah obat ini memberikan pereda nyeri langsung ke tempat peradangan.

Banyak obat pelega tenggorokan yang tersedia dalam bentuk permen atau tablet yang diisap. Meski berbentuk permen, obat pelega tenggorokan tidak cocok untuk anak kecil karena dapat menimbulkan risiko tersedak.

Beberapa merek obat juga mengandung benzokain yang dapat berefek buruk pada anak-anak.

– Perbanyak Istirahat

Orang dengan tonsilitis harus mendapatkan istirahat dengan cukup atau sebanyak mungkin. Istirahat akan memungkinkan tubuh melawan infeksi virus atau bakteri.

Memaksakan diri untuk beraktivitas saat sedang radang amandel hanya meningkatkan kemungkinan sakit bertahan lebih lama. Di samping itu juga berisiko menularkan infeksi pada orang lain.(OL-5)


Sumber: mediaindonesia.com