MICE  

Pemprov Sumsel Tingkatkan Alokasi Pupuk Bersubsidi

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) pada 2023 akan menambah alokasi pupuk bersubsidi. “Untuk alokasi pupuk subsidi di Sumsel sudah kita pastikan, dimana urea naik 107 persen dan NPK menjaei 89,4 persen,” ujar Gubernur Sumsel Herman Deru, Rabu (1/2) di Palembang.

Dikatakan, untuk jenis urea, dari semula 142.514 ton pada 2022 menjadi 250.475 ton pada 2023. Lalu untuk NPK dari semula 99.663 ton pada 2022 menjadi 188.761 ton.  Ia berharap dengan meningkatnya alokasi pupuk bersubsidi di Sumsel maka tidak ada lagi permasalahan di tingkat petani. “Saya minta tidak lagi ada petani yang berteriak kurang pupuk bersubsidi, karena kami sudah meningkatkan alokasinya,” kata dia.

Namun berdasarkan data yang ada, kata dia, indikator penyerapannya belum maksimal masih banyak kuotanya. “Apalagi untuk petani yang terdaftar baru 40 persen dari 765 ribu petani, martinya masih ada 60 persen lagi belum terdaftar,” jelas Herman Deru.

Ia menekankan, pada seluruh kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Camat, Kepala Desa, kelompok tani untuk segera menginput data petani. “Jangan sampai kuota kita dipangkas lagi karena tidak terserap dengan baik. Dulu kepala dinas teriak ke Gubernur kurang alokasi, harusnya mereka punya data. Sekarang silakan daftarkan datanya, saya tunggu,” kata dia.

Menurut Deru, saat ini distribusi pupuk ini modelnya lain semenjak pakai T-Pubers. Jadi pupuk itu belum bersubsidi sebelum nyampek ke petani. T-Pubers merupakan suatu aplikasi yang digunakan di kios pengecer untuk menginput data penyaluran pupuk bersubsidi.

Rincian alokasi pupuk bersubsidi di 17 Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel, untuk pupuk urea alokasi di Kabupaten OKU sebesar 5.240 ton, OKI sebesar 33.800 ton, Muara Enim sebesar 9.509 ton, Lahat sebesar 7.495 ton, Musi Rawas sebesar 15.763 ton, Musi Banyuasin sebesar 16.756 ton, Banyuasin sebesar 65.668 ton, OKU Selatan sebesar 23.278 ton.

Lalu untuk OKU Timur sebesar 53.774 ton, Ogan Ilir sebesar 9.431 ton, Empat Lawang sebesar 3.967 ton, Pali sebesar 1.469 ton,  Palembang sebesar 1.291 ton, Prabumulih sebesar 22 ton, Lubuk Linggau sebesar 843 ton, Pagaralam sebesar 843 ton dan Muratara sebesar 1.209 ton.

Kemudian untuk pupuk NPK alokasi di Kabupaten OKU sebesar 5.768 ton, OKI sebesar 25.088 ton, Muara Enim sebesar 8.109 ton, Lahat sebesar 11.223 ton, Musi Rawas sebesar 7.419 ton, Musi Banyuasin sebesar 9.304 ton, Banyuasin sebesar 44.499 ton, OKU Selatan sebesar 27.049 ton, OKU Timur sebesar 32.543 ton, Ogan Ilir sebesar 5.557 ton.

Lalu di Empat Lawang sebesar 6.212 ton, Pali sebesar 1.439 ton,  Palembang sebesar 751 ton, Prabumulih sebesar 20 ton, Lubuk Linggau sebesar 631 ton, Pagaralam sebesar 1.878 ton dan Muratara sebesar 1.243 ton.

“Untuk total 250 ribu ton pupuk urea yang diserap baru 150 ribu ton atau 60 persen dari alokasi yang ada. Kemudian untuk pupuk NPK dari 188 ribu ton sudah 170 ribu ton terserap atau 90 persen,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel Bambang Pramono.

Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Sumsel sudah mengangkat 1.400 Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) dan 240 di Perkebunan. Mereka yang bertugas menginput data petani. “Untuk itu melalui kami mendorong Kabupaten/Kota untuk menginput data petani. Sebenarnya input data sudah ditutup, tapi kami sedang mengajukan untuk dibuka kembali. Karena yang terdaftar baru 40 persen,” katanya. (OL-15)


Sumber: mediaindonesia.com