PT MRT Jakarta memastikan memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam menghadapi bencana gempa bumi salah satunya dengan memasang alat pendeteksi gempa. Direktur Bidang Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi secara real time soal gempa bumi melalui alat tersebut.
“Ada pendeteksi gempa. Sejak beroperasi 2019 kita kerjasama dengan BMKG untuk mendapatkan informasi real time,” kata Effendi dalam Forum Junalis MRT Jakarta di Kantor MRT Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Lewat alat pendeteksi gempa tersebut, MRT Jakarta memiliki sistem peringatan dini. Jika skala gempa yang diinformasikan tidak berdampak, operasional kereta akan tetap berjalan. “Tapi ada skala tertentu yang berdampak kecil misalnya, itu kereta akan diinformasikan harus mengurangi kecepatan sekian. Lalu ada pula informasinya jika sudah berdampak kuat maka operasional harus dihentikan dan melakukan evakuasi,” jelasnya.
Petugas baik di kereta maupun di stasiun pun rutin diberikan berbagai macam pelatihan menghadapi krisis baik itu bencana maupun dari aksi kerusuhan. Hal itu untuk membiasakan para petugas dalam menghadapi bencana dan krisis di lapangan. “Jadi mereka memiliki respon dan refleks yang cepat dalam menangani bencana,” tuturnya. (OL-12)
Sumber: mediaindonesia.com
