AKTIVIS sekaligus pengamat energi dari Pandawa Nusantara Pramukti mengapresiasi langkah taktis PT Pertamina terkait kebakaran Depo Plumpang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Pertamina memiliki
kewajiban moral untuk menyampaikan kepada publik mengenai laporan audit.
“Kami mendapat informasi dari berbagai pihak, terkait adanya karyawan atau pejabat pertamina yang disanksi pecat sebagai buntut dari kebakaran Plumpang. Kabarnya diduga human error keelalaian, yang
bersangkutan sedang main badminton atau lainnya,” ujar Pramukti lewat keterangan yang diterima, Sabtu (8/4).
Namun, sambungnya, hal ini perlu dikonfirmasi kepada pihak
internal di manajemen Pertamina. Termasuk apakah pemecatan tersebut setelah mendapatkan hasil
investigasi dari tim gabungan Polri.
Sebelumnya beberapa inisial nama muncul yakni KNM, A, DPJ, HK, YM dan RT. Ia menambahkan, pihak Pertamina juga harus sampaikan apakah selain human error, ada faktor lain yang menyebabkan terbakarnya Depo Plumpang.
“Meskipun sudah ada pemberhentian Direktur Pertamina, dan adanya karyawan yang bertanggung jawab, kita meminta jangan ada lagi Kilang
Pertamina yang terbakar. Pertamina sebagai perusahaan besar harus terus berbenah, melakukan tindakan-tindakan pencegahan, menguatkan kapasitas SDM,” tandasnya.
Depo Plumpang terbakar pada 3 Maret 2023. Direktur Utama PT
Pertamina Nicke Widyawati dalam paparannya sempat menyampaikan bahwa kebakaran bukan disebabkan oleh tangki BBM. Karena tangki-tangki BBM berada dalam kondisi yang baik dan aman. (H-3)
Sumber: mediaindonesia.com
