MICE  

Obituarium, Tangan Dingin Haji Darsono Wujudkan Pendidikan Murah untuk Sesama

KEBERADAAN Universitas Pamulang (Unpam) di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menjadi salah satu barometer kemajuan pendidikan di wilayah ini. Semua itu, tak lepas berkat tangan dingin Haji Darsono, Ketua Yayasan Sasmita Jaya.

Sosok sederhana itu telah tiada, setelah ia berjuang melawan sakitnya pada Jumat (30/12/2022) lalu. Meski begitu, ia meninggalkan legacy kampus Unpam dengan puluhan ribu mahasiswa dan puluhan ribu alumni yang tersebar di Tanah Air.

 “Kalau kita punya pendidikan yang tinggi, akan banyak pilihan pekerjaan yang kita mau.” Itulah pesan almarhum yang terus dikenang oleh Juhaeri, putra daerah Tangsel yang sukses meraih doktor di Unpam. Karena itu ia tertantang untuk melanjutkan kuliah hingga jenjang S-3.

“Saya mau buktikan dengan pendidikan tinggi, kita akan memiliki pilihan pekerjaan yang bisa kita ambil, keberkahan dan rizki akan mengikuti,” ungkap Juhaeri yang dipercaya menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Unpam di Serang, Banten.

Terlebih, lanjut dia, sebagai putra daerah yang keturunan Betawi banyak orang yang menganggap bahwa menempuh pendidikan tinggi ialah sesuatu yang sulit.  “Terima kasih pak H Darsono, sudah membantu kami, menfasilitasi kami meraih pendidikan tinggi,” ucap Juhaeri.

Hanya Rp200 ribu

Haji Darsono pernah merasakan kesulitan ekonomi yang sempat membuatnya dilarang sekolah oleh sang ayah. Pada suatu masa, Darsono memutuskan untuk merantau dari Yogyakarta ke Jakarta.

Dengan segala keterbatasannya, dia melakukan berbagai pekerjaan guna menyambung hidup. Dari menjadi buruh pembuat batu bata, Office Boy (OB), atau berjualan barang elektronik.

Tatkala menyaksikan banyaknya lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan ke bangku pendidikan tinggi, hati Haji Darsono tergerak. Ia pun merintis pendirian perguruan tinggi yang murah, tapi berkualitas.

“Dengan terdidiknya seluruh lapisan masyarakat Indonesia maka secara otomatis pun itu akan menurunkan tingkat kebodohan dan kemiskinan serta meningkatkan daya jual dan harga diri masyarakat Indonesia di mata dunia,” ucap almarhum semasa hidupnya.

Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu dikenal sebagai sosok mulia yang memberikan kesempatan bagi elemen anak bangsa ini dapat mengecap pendidikan tinggi dengan biaya terjangkau dan menjaga kualitas.

Biaya yang dibebankan untuk para mahasiswa Unpam sangat murah, sebesar Rp100 ribu-Rp200 ribu saja per bulannya. Pihak universitas juga tidak menarik uang pangkal atau uang gedung. Tidak heran jika nama kampus ini cepat dikenal oleh masyarakat.

Meski murah, prestasinya juga tak kalah bagus. Capaian prestasi Unpam di tingkat nasional berdasarkan  peringkat Perguruan Tinggi Private Universities in Indonesia Top 5.000 menempatkan Unpam sebagai universitas swasta terbaik keempat.  Ini merupakan peringkat prestisius Unpam di antara perguruan Tinggi swasta yang ada di Indonesia.

Sebelumnya Unpam mendapatkan penghargaan terbaik ketiga kerja sama di tingkat nasional, saat ini juga berada di peringkat 17 terbaik nasional berdasarkan General Universities in Indonesia top 5.000  atau di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri dan swasta.

Pemeringkatan yang bersumber dari AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index) 2022 atau Indeks Ilmiah AD menunjukkan bahwa dari segi Sumber Daya Manusia khsusunya dalam bidang penelitian, Unpam menjadi salah satu yang terbaik.

Wakil Rektor Unpam, Dewi Anggraini mengatakan, almarhum ialah sosok yang selalu ingin mengangkat derajat orang lain dari kalangan marjinal untuk dapat menempuh kuliah melalui Unpam. Sosok yang langka di negeri ini.

” Beliau seorang pemimpin, ayah dan guru untuk kita semua. Beliau merupakan sosok panutan yang sederhana. Juga selalu mementingkan kepentingan orang lain,” kenang Dewi.

Rektor Unpam Nurzaman pada Dies Natalis Unpam ke 21 tahun mengatakan dengan 81 ribu mahasiswa dan 2 000 dosen serta 58 ribu alumni yang tersebar, Unpam telah meraih berbagai penghargaan.

“Unpam hadir memberi kesempatan luas bagi masyarakat Tangsel juga masyarakat umum menempuh pendidikan tinggi. Unpam memberi kemudahan masyarakat untuk kuliah dengan biaya cukup murah namun tetap berkualitas. Sekaligus mencerminkan amanat Bank Dunia tentang Education for All atau pendidikan untuk semua guna meningkatkan mutu SDM.

” Langkah Unpam ini sekaligus mendukung program pemerintah menuju Indonesia emas tahun 2045, ” tandas Nurzaman yang pernah menjabat Sesditjen Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud. (H-2)

 


Sumber: mediaindonesia.com