MICE  

Moeldoko Tinjau Penyaluran BBM Nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Tegal

KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Tim Pertamina Patra Niaga,

melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Tegal, Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (9/11).

Selain berdialog dengan nelayan Moeldoko juga meninjau lokasi penyaluran BBM Industri yang melayani kapal nelayan dengan jenis di atas 30 GT. Selain itu, ia juga memantau implementasi penggunaan QR code untuk pembelian BBM Solar Bersubsidi bagi nelayan dengan kapal di bawah 30 GT di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) Tegalsari Kota Tegal.

Moeldoko berdialog dengan para nelayan untuk mendorong penguatan

implementasi penyaluran BBM Bersubsidi secara tepat sasaran sehingga

nelayan terjamin kebutuhan energinya. Seperti program implementasi BBM

subsidi tepat sasaran di lokasi lainnya. Setiap transaksi pembelian BBM

bersubsidi untuk Pertalite dan Biosolar di 3 SPBUN di kota Tegal, nelayan akan diminta menujukkan gambar kode unik atau QR code sebagai identitas pelanggan untuk memvalidasi konsumen yang berhak membeli BBM bersubsidi tersebut.

“Ini sejalan dengan arahan dariĀ  Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengevaluasi Program Prioritas Nasional Bidang Kemaritimam yang diatur pada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019,” ujarnya.

Mantan Panglima TNI itu menyebut Tim Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengapresiasi Pertamina Patra Niaga yang telah berkomitmen melaksanakan program untuk nelayan terkait pemenuhan kebutuhan BBM untuk melaut baik untuk kapal di bawah 30 GT maupun kapal diatas 30GT.

“Percayalah bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyejahterakan nelayan,” tegas Moeldoko.

Konsumsi terbesar


Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Dwi

Puja Ariestya, berjanji akan terus berkoordinasi dengan para pemilik SPBUN untuk memastikan pelayanan dan impelmentasi program tersebut berjalan dengan baik.

Arie juga menjelaskan bahwa di Kota Tegal proporsi konsumsi Nelayan untuk BBM Biosolar mendominasi konsumsi terbesar di Kota Tegal yaitu 55% atau 12.708 KL/hari dari total rata-rata harian konsumsi di Kota Tegal 22.964 KL/hari.

“Kami dari Pertamina siap bekerja sama dengan para pihak untuk mendukung kelancaran penyaluran BBM dan mengimbau nelayan jika dengan jenis kapal di atas 30 GT itu bisa menggunakan BBM nonsubsidi atau BBM industri,” ujarnya.

Dia berharap dengan program itu kebutuhan BBM nelayan dapat terpenuhi.

“Agar dapat semakin meningkat kesejahteraannya.”

Menurut Arie informasi lebih lanjut seputar produk dan layanan dari

Pertamina, ataupun aduan lainnya, konsumen dapat memanfaatkan layanan

Pertamina Call Center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina juga melalui website www.pertamina.com.

Harga khusus


Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah, Riswanto,

menyampaikan terkait dengan keresahan nelayan soal kenaikan BBM industri, Moeldoko dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang berupaya melalui Kementerian ESDM tentang harga BBM dari harga industri perekonomian agar ada harga khusus industri perikanan.

“Nelayan tentu berharap ada semacam harga khusus untuk nelayan. BBM saat ini untuk BBM industri Pertamina Rp14.000. Kemarin sempat di angka Rp11.000 setelah Pak Moeldoko memperjuangkan,” jelasnya.

Menurut dia, idealnya harga BBM untuk nelayan sekitar Rp10.000/liter.

” Tapi oleh Pertamina akan dihitung lagi bagaimana nanti formulanya. Yang penting kami tidak bosan akan terus menyuarakan soal harga BBM untuk industri perikanan agar terjangkau.” (N-2)


Sumber: mediaindonesia.com