MICE  

Mengenal Agung Firmansyah Sumantri, Dokter dan Dosen Inspirasi Mahasiswa


SOSOKNYA dikenal dekat dengan mahasiswa di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Senyum dan sapa selalu mengiringinya.

Dia ialah dr Agung Firmansyah Sumantri, Sp.PD-KHOM, MMRS, FINASIM. Selain dokter, dia juga menjadi dosen sejak 2013 silam.

“Menjadi tenaga pendidik atau dosen menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujarnya, Rabu (15/11).

Saat ini, Agung mengajar di Fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung. Baginya menjadi dosen adalah pencapaian kepuasan tersendiri, karena dia merasa bisa mendidik calon-calon dokter di Indonesia.

“Apalagi sebagai seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, kami juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban Tri Dharma perguruan tinggi,” ujarnya.

Kewajiban itu mulai dari menyelengarakan pendidikan kedokteran sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Selain itu melaksanakan penelitian yang menghasilkan pemikiran dan teori-teori baru yang mampu bekontribusi terhadap pemecahan masalah kesehatan di tingkat nasional maupun regional.

“Kami juga harus melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam,” tambah Agung.


Profesi menantang


Dosen, ungkap dia, menjadi profesi yang menarik untuk ditekuni. Untuk meraihnya juga harus dipastikan sudah memenuhi syarat menjadi dosen.

“Dosen sama seperti profesi lainnya, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk bisa diterima sebagai dosen. Syarat ini bisa berbentuk syarat umum seperti kualifikasi pendidikan, usia, gender, dan lain sebagainya. Bisa juga syarat khusus yang berhubungan dengan softskill maupun hardskill, yang ditentukan oleh pihak kampus yang membuka lowongan dosen,” ujarnya.

Dengan berbekal kualifikasi tersebut, Agung pun bisa menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Unisba.

Di mata mahasiswa, sosok pria ini dikenal sangat dekat. Rizki, 22, salah satu mahasiswa di FK Unisba menyebut Agung sebagai dosen favorit mahasiswa.

“Metode belajar dokter Agung sangat efektif dan tidak ribet. Karena itu, kami sangat antusias ketika mendapatkan materi pelajaran dari dokter Agung ” ujarnya.

Bagi Agung, ilmu yang dimiliki harus terus disalurkan. Karena itu, dia meminta rekan seprofesinya untuk mau berbagi informasi dan ilmu kepada calon dokter di kampus. “Insya Allah ilmu yang kita sampaikan akan sangat bermanfaat bagi adik-adik calon dokter,” tandasnya. (SG)


SOSOKNYA dikenal dekat dengan mahasiswa di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Senyum dan sapa selalu mengiringinya.

Dia ialah dr Agung Firmansyah Sumantri, Sp.PD-KHOM, MMRS, FINASIM. Selain dokter, dia juga menjadi dosen sejak 2013 silam.

“Menjadi tenaga pendidik atau dosen menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujarnya, Rabu (15/11).

Saat ini, Agung mengajar di Fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung. Baginya menjadi dosen adalah pencapaian kepuasan tersendiri, karena dia merasa bisa mendidik calon-calon dokter di Indonesia.

“Apalagi sebagai seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, kami juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban Tri Dharma perguruan tinggi,” ujarnya.

Kewajiban itu mulai dari menyelengarakan pendidikan kedokteran sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Selain itu melaksanakan penelitian yang menghasilkan pemikiran dan teori-teori baru yang mampu bekontribusi terhadap pemecahan masalah kesehatan di tingkat nasional maupun regional.

“Kami juga harus melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam,” tambah Agung.


Profesi menantang


Dosen, ungkap dia, menjadi profesi yang menarik untuk ditekuni. Untuk meraihnya juga harus dipastikan sudah memenuhi syarat menjadi dosen.

“Dosen sama seperti profesi lainnya, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk bisa diterima sebagai dosen. Syarat ini bisa berbentuk syarat umum seperti kualifikasi pendidikan, usia, gender, dan lain sebagainya. Bisa juga syarat khusus yang berhubungan dengan softskill  maupun hardskill, yang ditentukan oleh pihak kampus yang membuka lowongan dosen,” ujarnya.

Dengan berbekal kualifikasi tersebut, Agung pun bisa menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Unisba.

Di mata mahasiswa, sosok pria ini dikenal sangat dekat. Rizki, 22, salah satu mahasiswa di FK Unisba menyebut Agung sebagai dosen favorit mahasiswa.

“Metode belajar dokter Agung sangat efektif dan tidak ribet. Karena itu, kami sangat antusias ketika mendapatkan materi pelajaran dari dokter Agung ” ujarnya.

Bagi Agung, ilmu yang dimiliki harus terus disalurkan. Karena itu, dia meminta rekan seprofesinya untuk mau berbagi informasi dan ilmu kepada calon dokter di kampus. “Insya Allah ilmu yang kita sampaikan akan sangat bermanfaat bagi adik-adik calon dokter,” tandasnya. (SG)

Sumber: mediaindonesia.com