MICE  

Menavigasi Nasabah Di Masa Penuh Tantangan

PEREKONOMIAN global kembali diterpa awan kelabu. Belum selesai proses pemulihan ekonomi pasca pandemi, krisis baru yang diberi nama resesi kembali menghantui perekonomian dunia.

Gangguan rantai pasok, perang antara Rusia dan Ukraina yang menyeret AS dan Uni Eropa ikut campur serta perekonomian Tiongkok yang belum kunjung pulih menjadi penyebab muramnya potret ekonomi dunai ke depan. 

Indonesia sebagai bagian dari ekonomi global tentu akan terdampak. Lalu bagaimanakan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat merespon kondisi ini?

PT Bank Danamon Tbk menyadari di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, dibutuhkan panduan bagi masyarakat umum dan khususnya nasabah Danamon untuk mencerna kondisi yang terjadi ke depan. Oleh karena itulah bersama MUFG dan Adira Finance, Bank Danamon menggelar economic outlook bertajuk The Indonesia Summit 2023. 

“Kami percaya, di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon,” ungkap Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki saat menghantar acara itu pada Kamis (27/10).

Acara tahunan ini mengundang pembicara dan pakar terkemuka untuk berbagi wawasan terkini guna mendukung para pemangku kepentingan merancang strategi bisnis di tahun depan. 

Wakil Menteri Keuangan Suahazil Nazara sebagai pembicara kunci menyampaikan kondisi perekoniam terkini. Suahazil memaparkan bahwa tren pertumbuhan ekonomi saat ini sedang menanjak. Hal ini berbeda dengan kondisi global yang sedang menurun.

Memang ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Seperti pengendalian inflasi akibat kenaikan harga komoditas serta tren kenaikan suku bunga. Namun demikian, pemerintah memiliki modal untuk menavigasi perekonomian agar tidak kandas, terseret roda resesi. 

“Pemerintah tetap menyiapkan APBN sebagai shock absorber atas kemungkinan kejutan atau gejolak ke depan, ujarnya.

Bahkan pemerintah mengidentifikasi empat sektor yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi ke depan. Pertama adalah hilirisasi, penggunaan produk dalam negeri, transisi energi dan pendalaman pasar keuangan.

“APBN 2023 sekitar Rp3.000 triliun dengan 25% dialokasikan untuk belanja produk dalam negeri. Ini bisa menjadi sumber pertumbuhan baru,” jelasnya.

Belum lagi transisi energi yang menawarkan peluang investasi dan juga bergeraknya sektor riil.

“Di dalamnya ada soal kendaraan listrik. Ada ekosistem yang sedang dibangun. Danamon bersama Adira dan MUFG yang kuat di sektor otomotif bisa ikut terlibat dalam transisi energi ini,” tandasnya.

Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memaparkan posisi  APBN yang berfungsi sebagai shock absorber merupakan modal dasar bagi Indonesia untuk melewati masa sulit di 2023.

“Di AS atau Uni Eropa tidak dikenal adanya operasi pasar karena mengadopsi full market mechanism. Tapi Indonesia unik. Pemerintah bisa melakukan “intervensi” pasar dengan operasi pasar, yakni menjual barang dengan harga lebih murah dari harga market saat itu,” ujarnya.

Keunikan model ekonomi Indonesia itulah yang diyakini membuat pengendalian inflasi yang menjadi momok seluruh dunia dapat relatif terjaga. Saat in inflasi Indonesia masih di single digit, berbeda dengan negara lain yang inflasinya sudah double digit.

Optimisme juga dirasakan oleh para pengusaha Indonesia yang diwakili Shinta Kamdani.

“Ya kita paham bahwa tahun depan akan ada slow down (economy) tapi kita tidak akan mengalami techical recession. Ini semua didukung oleh data PMI Indeks yang masih ekspansif, jadi confidence itu masih ada,” ujarnya.

Berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh beberapa narasumber yang ada dalam Indonesia Summit 2023, agaknya kehawatiran berlebih bagi pelaku usaha atau nasabah akan perekonomian tidak perlu ada.  Kewaspadaan memang dibutuhkan tapi ketakutan harus dijauhi.

Itagaki menyebutkan bahwa sangat penting bagi semua orang untuk memahami bahwa mereka tidak sendiri. Danamon berkomitmen untuk berjalan bersama dengan mitra dan nasabah  di setiap langkah. Indonesia Summit 2023 merupakan salah satu bukti komitmen mendampingi dan memberi navigasi bagi nasabahnya. Dan terutama juga menegaskan komitmen bank untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia ke depan. 

“Apapun tantangan yang akan dihadapi di masa depan dapat kita lewati bersama, sekaligus mengupayakan tiap nasabah dapat tumbuh secara berkelanjutan,” tutup Itagaki. (E-1)


Sumber: mediaindonesia.com