MICE  

Masjid Bisa Jadi Teladan Solusi Iklim

UNTUK mengemban misi Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak karena kolaborasi memberi manfaat untuk kebaikan. “Ini baru bermakna jika dilakukan secara berjemaah,” kata Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Gatot Supangkat dalam Tadarus Lingkungan bertema Masjid sebagai pelopor solusi iklim di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Minggu (9/4), bekerja sama dengan Mosaic, lembaga nirlaba yang berfokus pada solusi permasalahan iklim.

Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Abdul Gaffar Karim mengatakan Al-Qur’an, sunah, dan dalil tidak kurang-kurangnya menunjukkan betapa lingkungan sangat penting, termasuk tentang problem lingkungan yang tidak terkendali, seperti banjir, tanah longsor, dan dari kisah para nabi. “Sayangnya, di masyarakat kita ada celah besar akhlak kepada lingkungan tidak diajarkan dengan baik sehingga butuh koreksi kita bersama,” kata dia.

Dukungan umat muslim dan kolaborasi berbagai lapisan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendorong masjid menjadi pelopor solusi iklim. Salah satu upaya kolaborasi yang dilakukan Muhammadiyah ialah bergabung bersama perwakilan Nahdlatul Ulama, Universitas Gadjah Mada, dan berbagai organisasi lainnya dalam Mosaic.

Masjid dipilih karena berpotensi menjadi teladan dalam penyebaran kesadaran lingkungan, termasuk tentang pentingnya peralihan ke sumber energi terbarukan. Program Sedekah Energi mengajak masyarakat untuk memakmurkan Masjjd Al Muharram yang berlokasi di Brajan, Kecamatan Kasian, Kabupaten Bantul. Program itu akan membantu masjid untuk beralih ke energi terbarukan melalui pengadaan panel surya secara crowdfunding.

 

Panel surya

Masjid Al Muharram berkomitmen untuk menjadi eco-masjid dan telah melakukan berbagai inisiatif lingkungan, seperti menggunakan arsitektur bangunan yang ramah lingkungan, membuat sumur resapan hingga penghijauan di sekitar masjid, dan program sedekah sampah.

Program crowdfunding Sedekah Energi dilaksanakan dari April hingga Juni 2023 untuk mengumpulkan dana pengadaan 6 panel surya total kapasitas 2.760 WP. Selain panel surya, warga setempat mendapatkan pelatihan dan transfer pengetahuan secara intensif sehingga dapat melakukan perawatan panel surya secara mandiri.

“Kepedulian kita terhadap lingkungan bisa kita awali dari Masjid Al Muharram di Yogya. Mari kita rapatkan barisan dengan bersedekah untuk program energi terbarukan karena energi kebaikan akan terus mengalir hingga di masa datang,” terang Gatot.

“Melalui program Sedekah Energi, kolaborasi ini berupaya mendorong penggunaan energi yang tidak merusak lingkungan dan minim polusi di rumah ibadah sebagai salah satu solusi dari permasalahan iklim,” ungkap dia.

Lebih dari 500 kepala keluarga akan terdampak dari pengadaan panel surya di masjid ini. “Kami sudah lama berharap memiliki panel surya. Selain untuk memenuhi prinsip eco-masjid, karena di desa kami masih sering mati lampu. Banyak kegiatan keislaman warga terkendala karena ini,” jelas Ananto Ilsworo, Founder Sedekah Sampah Masjid Al Muharram.

Sumber: mediaindonesia.com