MICE  

Maraton Jabar Ultra 2023 dari Bandung Berakhir di Kota Cirebon

LOMBA lari maraton Jabar Ultra 2023 menempuh jarak 161 kilometer berakhir di Kota Cirebon, Minggu (12/11). Lomba dimulai di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/11).

Lomba ultra maraton itu digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat. Peserta berasal dari Jawa Barat dan luar Jawa Barat. Juara putra diraih Fauzi Imdadur dari Yogyakarta dan individu putri oleh Indah Junita.

“Jalur yang dipilih pantia sangat bervariasi, sehingga tidak membosankan peserta. Kita dimanjakan dengan tanjakan Cadas Pangeran dan berputar di kawasan Bandara Kertajati,” ujar pelari yang menyelesaikan lomba dalam waktu 19 jam, 8 menit, 47 detik, itu.

Lomba itu menempuh rute Bandung-Sumedang-Kertajati Kadipaten-Majalengka-Kabupaten Cirebon dan finish di GOR Bima, Kota Cirebon.

Fauzi menilai, trek yang dilalui cukup asyk karena setiap kilometer mempunyai tantangan tersendiri. “Ada ranjakan, turunan, panas dan hujan, masuk hutan, perkotaan. Itu menjadi tantangan, tapi menyenangkan,” tambahnya.

Dia juga terkesan dengan antusias masyarakat. Mereka melihat, menyambut, bahkan berdialog dengan pelari.

Sementara Indah Junita mengaku pemandangan di sepanjang rute sangat memanjakan mata pelari. “Alam yang dilalui keren banget, terutama memasuki kilometer 120. Ada banyak gunung, kayak layer-layer, cakep banget.”

Tanjakan dan turunan serta cuaca yang panas menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pelari di sepanjang rute yang dilalui. “Rutenya berat sekali. Perlu rajin latihan, juga ultra strategi dan mental,” kata Indah. (SG)

LOMBA lari maraton Jabar Ultra 2023 menempuh jarak 161 kilometer berakhir di Kota Cirebon, Minggu (12/11). Lomba dimulai di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/11).

Lomba ultra maraton itu digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat. Peserta berasal dari Jawa Barat dan luar Jawa Barat. Juara putra diraih Fauzi Imdadur dari Yogyakarta dan individu putri oleh Indah Junita.

“Jalur yang dipilih pantia sangat bervariasi, sehingga tidak membosankan peserta. Kita dimanjakan dengan tanjakan Cadas Pangeran dan berputar di kawasan Bandara Kertajati,” ujar pelari yang menyelesaikan lomba dalam waktu 19 jam, 8 menit, 47 detik, itu.

Lomba itu menempuh rute Bandung-Sumedang-Kertajati Kadipaten-Majalengka-Kabupaten Cirebon dan finish di GOR Bima, Kota Cirebon.

Fauzi menilai, trek yang dilalui cukup asyk karena setiap kilometer mempunyai tantangan tersendiri. “Ada ranjakan, turunan, panas dan hujan, masuk hutan, perkotaan. Itu menjadi tantangan, tapi menyenangkan,” tambahnya.

Dia juga terkesan dengan antusias masyarakat. Mereka melihat, menyambut, bahkan berdialog dengan pelari.

Sementara Indah Junita mengaku pemandangan di sepanjang rute sangat memanjakan mata pelari. “Alam yang dilalui keren banget, terutama memasuki kilometer 120. Ada banyak gunung, kayak layer-layer, cakep banget.”

Tanjakan dan turunan serta cuaca yang panas menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pelari di sepanjang rute yang dilalui. “Rutenya berat sekali. Perlu rajin latihan, juga ultra strategi dan mental,” kata Indah. (SG)

 

Sumber: mediaindonesia.com