MICE  

Manfaat Belajar Alat Musik bagi Kemampuan Otak

Musik tak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa musik, dunia mungkin akan sepi dan hampa. Bermain alat musik merupakan salah satu aktivitas yang tak hanya bisa membangkitkan suasana hati dan menenangkan seseorang, ataupun menghibur diri, melainkan juga bermanfaat untuk otak, bahkan dapat mendorong proses kognitif yang berkaitan dengan pembelajaran.

Penelitian di University of Bath menunjukkan dampak positif dari belajar memainkan alat musik terhadap kemampuan otak untuk memproses penglihatan dan suara. Ini juga menunjukkan bagaimana hal itu dapat membantu mengangkat suasana hati yang sedih.

Para peneliti mengatakan bahwa alat musik mampu memperbaiki suasana hati yang sedang sedih. Salah satunya adalah belajar memainkan alat musik piano, ternyata bisa memengaruhi kemampuan otak untuk memproses penglihatan dan suara.

“Musik sering membawa kegembiraan dalam hidup kami, tetapi dengan penelitian ini kami tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang efek langsungnya. Pembelajaran musik dalam waktu singkat dapat berdampak pada kemampuan kognitif kita,” jelas Dr. Karin Petrini, Psikolog kognitif dan spesialis musik dari University of Bath’s Department of Psychology, seperti dilansir dari Jurnal Nature, Senin (5/12).

Penelitian yang diterbitkan di jurnal akademik Nature Scientific Reports dengan judul “An RCT study showing few weeks of music lessons enhance audio-visual temporal processing.”  ini menunjukkan bagaimana pemula belajar piano hanya satu jam dalam seminggu dan dilakukan selama 11 minggu.

Tim peneliti menemukan adanya peningkatan yang signifikan dalam mengenali perubahan audio-visual di lingkungan. Para peserta penelitian juga lebih sedikit mengalami depresi, stres, dan kecemasan.

Selain itu, penelitian ini dilakukan melalui studi kontrol acak terhadap 31 orang dewasa yang dimasukkan ke dalam kelompok kontrol di mana mereka melakukan aktivitas pelatihan musik, dan mendengarkan musik. 

Sementara individu yang tidak memiliki pengalaman atau pelatihan musik sebelumnya diberi tugas untuk menyelesaikan sesi satu jam mingguan. Sedangkan kelompok intervensi memainkan musik, kelompok kontrol mendengarkan musik atau menggunakan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Para peneliti menemukan bahwa hanya dalam beberapa minggu setelah memulai pelajaran, kemampuan orang untuk memproses informasi multisensori seperti penglihatan dan suara menjadi meningkat, hal ini bermanfaat untuk hampir setiap aktivitas manusia seperti mengendarai mobil, menyeberang jalan, menonton TV, menemukan seseorang di tengah keramaian dan lainnya.

Pelatihan musik juga bisa memperkuat kemampuan seseorang dalam pemrosesan audio-visual di berbagai pekerjaan lain. Mereka yang menerima pelajaran piano menunjukkan akurasi yang lebih tinggi dalam tes mengenai peristiwa suara dan penglihatan terjadi pada waktu yang sama.

Hal ini berlaku baik untuk tampilan sederhana yang menampilkan kilatan dan bunyi bip, maupun untuk tampilan yang lebih kompleks yang menampilkan seseorang berbicara. Sedangkan penyempurnaan kemampuan kognitif individu seperti itu tidak ditemukan pada kelompok yang mendengarkan musik. Begitu pula dengan kelompok non-musik.

“Temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa ini memiliki dampak positif yang signifikan pada bagaimana otak memproses informasi audio-visual bahkan di masa dewasa ketika plastisitas otak berkurang,” kata Perini. (M-2) 


Sumber: mediaindonesia.com