MICE  

KTT G20 Bali, Penumpang Siap-siap Terima Jadwal Delay Penerbangan

CALON penumpang yang akan melakukan penerbangan domestik maupun internasional dari/ke Bali pada 13-17 November, sebaiknya bersiap-siap menerima pemberitahuan penjadwalan ulang atau delay penerbangan.

Pasalnya, bakal ada banyak penerbangan VIP, militer, charter dan private flight dari 20 negara untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berdampak ke penerbangan berjadwal domestik di bandara Ngurah Rai, Bali.

“Dampak pasti ada seperti adanya delay penerbangan, tapi ini wajar karena ada pergeseran jadwal pesawat VIP saat event internasional,” ungkap Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman saat dihubungi wartawan, Sabtu (5/11).

Gerry mengatakan, untuk mempermudah pergerakan pesawat di Bandara Ngurah Rai akan dioperasikan 24 jam sehari guna memungkinkan penerbangan-penerbangan reguler yang slotnya dialihkan ke pesawat-pesawat delegasi KTT G20, untuk tetap bisa memenuhi jadwalnya dengan melakukan retiming.

“Penerbangan retiming untuk meminimalisir terjadinya delay. Bagi penumpang yang tidak bisa melakukan perjalanan karena retiming, bisa meminta full refund,” jelas Gerry.

Maskapai penerbangan diharuskan menyediakan nomor kontak yang mudah dihubungi penumpang bilamana terjadi delay penerbangan reguler.

Meski demikian, Gerry meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena maskapai sudah menyediakan penjadwalan ulang.

“Kapasitas bandara yang disediakan untuk reguler dan KTT kan juga sesuai dengan kemampuan bandara, tinggal dikurangi, yang terdampak di jadwalkan ulang,” ucapnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan penerbangan yang diatur pemerintah untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20 Bali yang akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022.

Untuk kepastian jadwal penerbangan pada hari H, Garuda masih menunggu informasi dari otoritas bandara. Sejauh ini, belum diketahui jadwal perihal delay penerbangan saat KTT G20.

“Kita masih tunggu info dari otoritas. Sampai saat ini jadwal masih aman,” ucapnya.

Pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati mengatakan, pemerintah sudah memitigasi tingginya trafik penerbangan saat KTT G20.

Diketahui ada 11 bandara akan menampung pesawat-pesawat VIP dan delegasi negara G20 selain di Bali karena kertebatasan luas bandara, yakni di Lombok, Surabaya, Makassar, Bajarmasin, Kulon Progo Yogyakarta, Balikpapan, Semarang, Solo, Tangerang, Banyuwangi, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta.

“Ini supaya tidak menumpuk di Ngurah Rai. Mereka yang datang itu kan tidak cuma kepala negara, mereka bawa banyak menteri, stafnya,” kata dia.

“Sebagian logistik peserta KTT G20 setahu saya ditaruh di Bandara Halim. Lombok juga dipakai, Banyuwangi juga luas menampung pesawat Airbus. Pemerintah sudah melalukan mitigasi soal ini,” tandasnya. (OL-8)


Sumber: mediaindonesia.com