PEMERINTAH Kota Cirebon memetakan titik rawan banjir di wilayahnya.
Penanganan menyeluruh dibutuhkan agar banjir tidak berulang setiap
tahun.
Plt Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, Rabu (15/11) mengaku khawatir dengan masa kemarau panjang. Kondisi ini harus diwaspadai oleh masyarakat.
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang
selama ini menjadi langganan banjir, yakni Jalan Ciptomangunkusumo dan
Jalan Terusan Pemuda. Hujan deras sebentar saja bisa menyebabkan
banjir yang mengganggu pengguna jalan.
“Teman-teman dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sudah saya undang. Mereka saya minta untuk membuat blueprint untuk penanganan banjir secara menyeluruh di dua ruas jalan tersebut,” ungkapnya.
Bahkan Eti juga mengaku sudah meminta bantuan dari pemerintah pusat
terkait penanganan banjir ini. Ketelibatan pemerintah pusat dibutuhkan
karena ada saluran air yang melalui jalan yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat.
“Di Jalan Pemuda, air bisa disalurkan ke gorong-gorong lalu ke sungai. Tapi, kami harus minta izin ke pemerintah pusat,” lanjutnya.
Selain itu Eti juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama
berupaya melakukan pencegahan banjir. Diantaranya dengan melakukan gotong royong membersihkanllingkungan dari sampah-sampah
yang bisa menghalangi air mengalir.
“Kita harus bersama-sama bersih-bersih. Terutama di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” tegasnya. (SG)
PEMERINTAH Kota Cirebon memetakan titik rawan banjir di wilayahnya.
Penanganan menyeluruh dibutuhkan agar banjir tidak berulang setiap
tahun.
Plt Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, Rabu (15/11) mengaku khawatir dengan masa kemarau panjang. Kondisi ini harus diwaspadai oleh masyarakat.
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang
selama ini menjadi langganan banjir, yakni Jalan Ciptomangunkusumo dan
Jalan Terusan Pemuda. Hujan deras sebentar saja bisa menyebabkan
banjir yang mengganggu pengguna jalan.
“Teman-teman dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sudah saya undang. Mereka saya minta untuk membuat blueprint untuk penanganan banjir secara menyeluruh di dua ruas jalan tersebut,” ungkapnya.
Bahkan Eti juga mengaku sudah meminta bantuan dari pemerintah pusat
terkait penanganan banjir ini. Ketelibatan pemerintah pusat dibutuhkan
karena ada saluran air yang melalui jalan yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat.
“Di Jalan Pemuda, air bisa disalurkan ke gorong-gorong lalu ke sungai. Tapi, kami harus minta izin ke pemerintah pusat,” lanjutnya.
Selain itu Eti juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama
berupaya melakukan pencegahan banjir. Diantaranya dengan melakukan gotong royong membersihkanllingkungan dari sampah-sampah
yang bisa menghalangi air mengalir.
“Kita harus bersama-sama bersih-bersih. Terutama di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” tegasnya. (SG)
Sumber: mediaindonesia.com