Indeks
MICE  

Ketahui Serba Serbi Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

DALAM perayaan Idul Fitri, Anda mungkin akan mendengar kalimat ‘taqabbalallahu minna wa minkum’ bersama dengan ‘minal aidin wal faidzin. Dalam sebuah riwayat mengisahkan sahabat Nabi Muhammad SAW saling mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum dan jawabannya saat berjumpa pada momen Idul Fitri.

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك  قال الحافظ : إسناده حسن .

Artinya: 

“Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah SAW berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fitri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, taqobbalallahu minna wa minkum.”

Adapun ucapan taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu ‘amin wa antum bikhair memiliki arti “semoga Allah menerima (puasa) kita dan setiap tahun semoga kita senantiasa dalam kebaikan.”

Sementara itu ada ucapan untuk merayakan hari Raya Idul Fitri yang sering dikatakan banyak orang adalah minal aidin wal faizin yang artinya “semoga kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang.”

Tulisan Taqobalallahu minna wa minkum:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair

Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan.”

Doa Taqabbalallahu Minna wa Minkum

1. Taqabbalallahu Minna wa Minkum wa Taqabbal ya Karim

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ

Artinya: “Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) Yang Maha Mulia.”

2. Taqabbalallahu Minna wa Minkum wa Ahalahullahu ‘alaik

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَأَحَالَهُ اللَّهُ عَلَيْك

Artinya: “Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu.”

3. Taqabbalallahu Minna wa Minkum Shiyamana wa Shiyamakum

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ

Artinya: “Semoga Allah menerima kita dan kamu semua, puasa kita dan puasa kamu semua.”

Jawaban dari taqabbalallahu minna wa minkum

  • Menjawab dengan Hal yang Serupa

“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apapun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal.” (QS. An Nisa: 86)

  • Menjawab dengan Minna Waminkum Taqobbal ya Karim

Minna waminkum taqobbal ya karim

Artinya: “Ya Allah Yang Maha Mulia terimalah amal kami dan kamu.”

Selain itu, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum bisa ditambahkan dengan taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin. Ada juga yang menambahkan dengan wal maqbulin kullu aamin wa antum bikhair. Berikut jika digabungkan menjadi:

Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair.

Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadhan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan.”

Hukum Menjawab Ucapan Taqabbalallahu minna wa minkum

Hukum menjawab ucapan taqabbalallahu minna wa minkum adalah wajib. Dalam Majmu Fatawa (24/253), Ibnu Taimiyah pernah ditanya mengenai dasar hukum syariat dalam ucapan Idul Fitri. Kemudian, mengisahkan bahwa ucapan taqabbalallahu minna wa minkum wajib dijawab.

Ini telah diriwayatkan oleh sebagian sahabat bahwa dahulu mereka melakukannya, dan dibolehkan sebagian Imam seperti Ahmad dan lainnya. Tetapi Ahmad berkata: “Aku tidak mau memulainya lebih dahulu, namun jika seseorang mengucapkannya kepadaku maka aku menjawabnya, karena itu jawaban ucapan selamat yang hukumnya wajib.”

(OL-5)

Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version