MICE  

Kemendikbud Klaim KIP Kuliah Tingkatkan APK Pendidikan Tinggi

SEKJEN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Suharti menyebut bahwa kehadiran Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) telah meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia.

“Kita lihat APK 2015 itu 1 dari 20 penduduk usia 19 sampai 24 tahun ikut pendidikan tinggi. Di 2021, meningkat jadi 1 dari 16,” ujarnya dalam webinar yang dikutip, Rabu (14/12).

Menurut Suharti, KIP-K menjadi salah satu program strategis di sektor pendidikan. Lewat KIP-K kesempatan setiap anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi kian terbuka.

Lebih lanjut, dia mengatakan KIP-K telah membantu banyak anak dari keluarga miskin. Mereka kini lebih percaya diri dan memiliki optimisme untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Apalagi, juga memberikan bantuan biaya hidup sesuai tingkat keekonomian satu daerah dan tidak memukul rata beban biaya kuliah.

“Kalau sebelumnya banyak calon mahasiswa yang tidak berani karena tujuannya ke kota besar, biaya hidup mahal, tapi dengan skema keekonomian, mereka punya keberanian dan mengambil kesempatan,” jelasnya.

Suharti berharap, para mahasiswa penerima KIP-K terus semangat dalam belajar. Setelah lulus S1, mahasiswa juga harus berani lanjut ke program S2 dan S3, mengingat pemerintah telah menyiapkan beberapa jalur beasiswa.

“Ada beasiswa dari LPDP, kita juga ada dana abadi pendidikan yang siap cairkan. Dengan dana besar maka ada kesempatan yang besar,” tutur dia.

Dengan meningkatnya APK pendidikan tinggi dan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi yang kian terbuka luas, pada akhirnya bisa meningkatkan SDM Indonesia. Sehingga, cita-cita untuk menjadi Indonesia maju bisa terwujud. (H-2)

 


Sumber: mediaindonesia.com