MICE  

Kelangkaan MinyakKita Di Kota Bandung Akibat Kurangan Pasokan Dari Produsen

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat mendatangi dan berkoordinasi dengan distributor minyak goreng kemasan bersubsidi, MinyaKita. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab langkanya ketersediaan stok minyak goreng subsidi tersebut di Kota Bandung.

“Kami sudah mendatangi distributor Minyakita seperti Indomarco, CV Bagus, dan Panca. Ternyata penyebab langkanya MinyakKita di Kota Bandung yaitu karena adanya pengurangan pasokan dari produsen,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ely Wasliah di Bandung, Jumat (3/2).

Menurut Elly sebelumnya Indomarco mendapat pasokan MinyaKita dari produsen PT Bina Karya Prima sebanyak 1,5 juta liter untuk seluruh Bandung Raya. Akan tetapi, jumlah pasokan turun menjadi 800 ribu liter pada Desember 2022. Kemudian, mengalami penurunan kembali pada Januari 2023 menjadi 300 ribu liter.

“Pasokan hanya 20 persen dari normalnya, sekali pengiriman Minyakita untuk Kota Bandung normalnya 2.200 karton. Namun, saat ini jumlahnya sudah jauh berkurang. Sedangkan distributor CV Bagus dan Panca, sama sekali tidak lagi mendapatkan pasokan Minyakita sejak Januari 2023,” bebernya.

Terkait kelangkaan minyak goreng bersubsidi ini, Polda Jabar mengajak masyarakat untuk berperan aktif, melakukan pengawasan MinyakKita  di pasaran. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan,  saat ini semua polres di wilayah Jabar sudah diinstruksikan untuk turun melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap regulasi MinyakKita yang diduga terjadi penimbunan. “Kalau ada informasi yang dicurigai adanya penimbunan, agar segera  melaporkan ke kita secara resmi,â€? ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar menduga ada penimbunan MinyakKita, sehingga terjadi kelangkaan stok di beberapa daerah. Dugaan tersebut ditindak lanjuti Kapolda Jabar, Irjen Suntana yang mengintruksikan agar jajarannya di daerah masing-masing untuk melakukan pengecekan stok di pasaran.

“Beberapa daerah sudah mulai menjalankan instruksi Kapolda Jabar, namun  sampai saat ini belum ditemukan adanya indikasi dugaan penimbunan,” katanya. (OL-15)


Sumber: mediaindonesia.com