MICE  

Keindonesiaan Yap Thiam Hien Teladan bagi Minoritas

YAP Thiam Hien merupakan legenda advokat Indonesia yang keilmuan hukum dan integritasnya tidak perlu diragukan lagi. Dalam perjuangannya mewujudkan cita-cita negara hukum, demokrasi, dan penghormatan terhadap HAM, Yap, demikian disapa, kerap kali terjebak dalam dilema idealisme utopis (khayalan) dan frustasi terhadap realitas dari praktik kekuasaan yang sering melanggar hukum dan HAM.

Meski demikian, Yap tetap teguh pada jati diri dan pilihan hidupnya, yaitu untuk tetap jujur, teguh, dan berani membela hukum, demokrasi, dan HAM. Sebagai makhluk sosial yang datang dari kalangan minoritas Tiongkok, bahkan triple minority (keturunan, Kristen, dan jujur), Yap telah membuktikan keindonesiaannya yang utuh, meski ia tetap mempertahankan jati dirinya sebagai seorang keturunan.

Dia bahkan menolak mengganti namanya pada rezim Orde Baru, karena ukuran keindonesiaan bukanlah tergantung pada nama atau ciri-ciri fisik, melainkan pada perbuatan nyata untuk membela cita-cita Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila (Pasal 1 ayat 3 UUD 1945).

Untuk itu, Yap pernah menganjurkan terapi bagi WNI keturunan untuk tidak melakukan brain washing, melainkan heart cleansing, yaitu lahir baru sebagai manusia Indonesia yang setia dan berbakti bagi NKRI. Di tengah pesimisme para pencari keadilan yang ada dalam secarik kertas putusan pengadilan, dedikasi Yap telah memberikan teladan bahwa kesabaran dan keberanian ialah jalan yang harus ditempuh jika kita ingin memperoleh keadilan.

Kesederhanaan Yap yang jauh dari hiruk pikuk kemewahan duniawi sebagai simbol kesuksesan telah menegaskan bahwa hidup bukanlah sekadar soal menambah pundi-pundi kekayaan pribadi, melainkan cara kita memberi arti hidup bagi orang lain.

Selamat Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili Tahun Kelinci Air (2023) bagi yang merayakannya. Sehat dan diberkati untuk kita semua.


Sumber: mediaindonesia.com