MICE  

Kebangkitan Kuda Hitam Asia

KEJUTAN ditunjukkan sejumlah tim dari Asia di Piala Dunia 2022. Arab Saudi menjadi tim pertama yang membuat heboh karena mereka mampu menundukkan Argentina di Grup C.

Kemenangan Arab Saudi seolah membangkitkan semangat tim-tim lainnya yang juga dari Asia dan membuat mereka menjadi kuda hitam yang harus diwaspadai. Jepang yang mengisi Grup E, ketika mendapat giliran tampil, juga merebut kemenangan dengan skor 2-1 atas Jerman dan skor yang sama atas Spanyol. Lalu Korea Selatan (Korsel) di Grup H menyusul dengan kemenangan 2-1 atas Portugal dan mampu menahan imbang Uruguay 0-0.

Bagi Arab Saudi, sebenarnya mereka juga pernah membuat gebrakan di beberapa edisi Piala Dunia. Ketika menjalani debut di ajang empat tahunan tersebut pada 1994, Arab Saudi di laga perdana kalah dari Belanda. Namun, mental tidak mau kalah membuat mereka bangkit dan menang atas Maroko di laga kedua dan Belgia di laga ketiga.

Dua kemenangan itu membuat Arab Saudi mampu menginjakkan kaki di babak 16 besar. Sayangnya, langkah mereka terhenti karena disingkirkan Swedia.

Arab Saudi bisa dibilang pintar kali ini ketika melawan Argentina yang sudah dua kali menjuarai Piala Dunia. Mereka tahu bahwa Lionel Messi dan penyerang Argentina lainnya tidak bisa dibiarkan menerobos garis pertahanan yang diperkuat Yasir Al Shahrani, Ali Al Bulayhi, Hassan Al tambakti, dan Saud Abdulhamid. Alhasil ada tiga gol yang dinyatakan wasit tidak sah karena offside.

Kemenangan atas Argentina pun akhirnya dirayakan dengan meriah tidak hanya oleh rakyat Arab Saudi, tetapi juga negara-negara Arab lainnya. Bahkan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan hari libur nasional sehari setelah Argentina kehilangan poin penuh.

Arab Saudi mengikuti langkah Kamerun yang juga mengalahkan Argentina di Piala Dunia 1990. Kala itu Kamerun menang 1-0 atas Argentina yang merupakan juara bertahan.

 

Cerdas dan gigih

Kecerdasan Jepang terbukti berhasil mempermalukan Jerman dan Spanyol yang dikenal sebagai raksasa sepak bola Eropa. Tentu ada jasa Hajime Moriyasu di balik dua kemenangan tersebut dan itu diakui kapten Jepang Maya Yoshida. Dia mengatakan strategi serangan balik dan rotasi pemain yang diterapkan Moriyasu sukses membuahkan kemenangan. Kedatangan Ritsu Doan dari bangku cadangan membuktikan keputusan tepat yang dibuat Moriyasu di saat harus mengganti salah satu pemainnya. Doan pun mampu dua kali mencetak gol dan masing-masing dilakukannya saat Jepang berjumpa Jerman dan Jepang.

“Anda terkejut, bukan?” tanya Yoshida kepada para wartawan dalam konferensi pers seusai kemenangan atas Spanyol. “Kami tidak terkejut. Anda yang terkejut,” ucapnya lagi.

Jepang sebenarnya punya sejarah buruk saat tampil di Qatar pada 1994. Kala itu, Jepang yang punya peluang untuk tampil pertama kalinya di Piala Dunia justru dikalahkan Irak di babak kualifikasi. Pertandingan itu dikenal sebagai Tragedi Doha. Namun, Moriyasu menegaskan itu cerita lama dan tidak bakal membuat timnya terpengaruh di Piala Dunia kali ini.

“Saya berpikir telah ada perubahan. Para pemain saya telah memainkan sepak bola era baru,” terang Moriyasu.

Tetangga dekat Jepang, yaitu Korsel, juga otomatis mendapat dukungan untuk bisa mengalahkan para pesaing mereka di Grup H. Sama seperti Jepang, Korsel bisa dibilang juga menempati grup neraka karena harus menghadapi Portugal, Uruguay, dan Ghana.

Jelang laga terakhir di fase grup, Korsel berada di urutan buncit di klasemen. Korsel wajib menang untuk bisa tetap berada di Qatar. Namun, mereka rupanya mampu mengalahkan Portugal yang jadi lawan terakhir dan membuktikan kegigihan mereka untuk bisa menjaga peluang lolos dari putaran pertama.

Meski kebobolan lebih dulu, Korsel mampu menyamakan kedudukan melalui Kim Young-gwon. Gol yang dicetak Son Heung-min kemudian menjadi penentu kemenangan ‘Pasukan Taegeuk’ sekaligus mencegah Uruguay melaju ke 16 besar.

 

Evaluasi kegagalan

Sayangnya penampilan impresif yang sudah ditunjukkan Arab Saudi, Jepang, dan Korsel tidak bertahan lama. Memperbaiki kekurangan harus menjadi agenda utama setiap pelatih tiga negara tersebut jika ingin melangkah lebih jauh di Piala Dunia berikutnya.

Arab Saudi gagal masuk fase gugur karena tidak memenangi dua pertandingan setelah mereka menang atas Argentina. Entah masih larut dalam euforia entah ada hal lain, Arab Saudi saat melawan Polandia malah kalah 0-2 dan takluk 1-2 dari Meksiko setelahnya.

Jepang, walau bisa lolos dari fase grup, tidak bisa mengalahkan Kroasia di babak 16 besar. Jepang yang awalnya bisa menahan imbang 1-1 runner-up Piala Dunia 2018 itu di 90 menit dan 30 menit tambahan waktu harus menyerah lewat adu penalti. Kegagalan Yoshida, Kaoru Mitoma, dan Takumi Minamino yang mendapat tugas sebagai eksekutor membuat Jepang harus mengakhiri petualangan mereka di Qatar. Moriyasu pun kelak harus memoles lagi kemampuan para pemainnya jika mendapat kesempatan menendang bola dari titik putih.

Selanjutnya, Korsel juga tidak berdaya saat berhadapan dengan Brasil di babak 16 besar. Lawan mereka mendapat kemenangan meyakinkan dengan skor 4-1. Son bahkan tidak bisa memimpin timnya untuk mendominasi dan kerap termakan oleh jebakan offside yang dibuat Brasil. (AFP/R-2)


Sumber: mediaindonesia.com