PENGAMAT internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Faris Al Fadhat, mengatakan Indonesia memiliki posisi yang unik sekaligus kuat dalam ASEAN.
“Sebagai salah satu negara pendiri ASEAN, sekaligus negara dengan jumlah penduduk dan ekonomi atau pasar terbesar di kawasan. Sehingga Indonesia diharapkan dapat memimpin penyelesaian berbagai persoalan di ASEAN,” kata Faris, Sabtu (4/2).
Ia mengatakan, persoalan penting saat ini adalah recovery economi pascapandemi Covid-19. Menurutnya, semua negara ASEAN mengalami persoalan ini. Karena itu, Indonesia akan mengambil peran penting dalam mengembalikan kawasan Asia Tenggara sebaga pusat pertumbuhan ekonomi.
“Hal ini juga tampak kuat dari tema yang diusung Indonesia sebagai ketetuaan tahun 2023 ini, yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Artinya, Indonesia akan mendorong peningkatan perdagangan, investasi, dan berbagai kerjasama ekonomi di berbagai forum ASEAN,” sebutnya.
Dia menambahkan persoalan yang tidak kalah penting adalah keamanan dan konflik sosial khususnya di Myanmar. Sebelumnya, Indonesia telah ikut merumuskan konsensus ASEAN dalam penyelesaian kasus Myanmar.
“Sehingga dalam ketetuaan ASEAN 2023 ini, Indonesia akan terus mendorong implementasi konsensus ASEAN. Namun demikian, Indonesia akan menghadapi tantangan dan akan diuji dalam penyelesaian kasus Myanmar,” ujarnya.
Faris menyebut posisi dan pengaruh ASEAN secara global tetap dipandang penting. Selain sebagai organisasi kawasan paling sukses dan progresif di dunia setelah Uni Eropa, kekuatan ASEAN juga terletak pada stabilitas politiknya selama hampir enam dekade terakhir.
Menurutnya, hal ini menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Sehingga ASEAN kini menjadi kawasan yang paling atraktif bagi investasi, terlebih pada tahun 2030 kawasan ini diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia.
“Pengaruh ASEAN akan terus kuat di masa yang akan datang. Karena itu, ketetuaan Indonesia di ASEAN tahun ini sangat penting bagi Indonesia. Keberhasilan memimpin ASEAN tahun 2023 ini akan semakin memperkuat posisi kepemimpinan Indonesia di tingkat global, melanjutkan sukses kepemimpinan di G20,” terangnya.
Dia menegaskan pertemuan Menlu ASEAN di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Menlu Retno Marsudi penting bagi Indonesia dalam memulai ketetuaannya di ASEAN tahun 2023 ini. “Saya berharap pertemuan Menlu ASEAN ini dapat memberikan sinyal kepada seluruh negara anggota ASEAN bahwa Indonesia siap dalam memimpin penyelesaian persoalan dan tantangan yang dihadapi organisasi kawasan ini, tidak hanya persoalan kelembagaan dan ekonomi melainkan juga keamanan dan konflik sosial,” lanjutnya. (OL-15)
Sumber: mediaindonesia.com