Saat katak jenis kaca Fleischmann (Hyalinobatrachium fleischmanni) tidur di malam hari, mereka punya kemampuan berkamuflase menjadi transparan dengan menyembunyikan hampir 90% sel darah merahnya yang membantu mereka bersembunyi dari pemangsa. Di malam hari, mereka umumnya bersembunyi di tempat gelap untuk menghindari predator.
Sebuah jurnal Science mengungkapkan saat katak itu berkamuflase, daerah berwarna-warni tersebut tersimpan di dalam hati hewan tersebut sehingga dapat menyamarkan sel-selnya. Pada siang hari, katak kaca rutin menghabiskan waktunya bergelantungan di bawah daun pohon.
Warna katak yang hijau pun membuat mereka sebagian besar tidak terlihat oleh pemangsa. Ketika siang hari, pigmentasi hijau pada kulit membantu katak menyatu dengan latar belakang seperti dedaunan.
Para ilmuwan juga menggunakan teknologi pencitraan cahaya dan ultrasound untuk membuka wawasan baru bagiamana katak mampu berkonsentrasi, atau menyembunyikan hampir lebih dari 90 hingga 95% sel darah merah mereka di hati mereka saat mereka sedang tidur.
Setelah dilakukan ekperimen, saat katak kaca Fleischmann tidur siang, tubuhnya jadi tembus pandang. Bahkan, hampir ke titik benar-benar transparan. Namun, begitu mereka bangun, warna katak terlihat lebih coklat kemerahan.
“Ketika mereka transparan, itu untuk keselamatan mereka. Transparansi ini dapat menyamarkan katak kaca dari pemangsa saat mereka tidur di atas daun di siang hari,” kata Junjie Yao, seorang insinyur biomedis Universitas Duke dan rekan penulis studi, seperti dilansir dari Daily Mail pada Minggu (25/12).
“Ketika mereka bangun, mereka dapat secara aktif menghindari pemangsa, tetapi ketika mereka sedang tidur dan paling rentan, mereka beradaptasi untuk tetap bersembunyi,” tambahnya.
Yao dan tim juga menunjukkan bahwa katak dapat mengalami penyusutan dan bisa menyatukan sebagian besar organ dalam mereka. Meskipun seharusnya sel darah merah yang beredar di seluruh tubuh katak dapat membuat jaringan transparan sekalipun menjadi buram.
“Penelitian tersebut menjelaskan bagaimana katak kaca menyembunyikan darah di hati untuk menjaga transparansi. Fenomena transparansi sangat jarang terjadi pada hewan darat. Ini yang menjadikan katak kaca sebagai pengecualian,” kata Juan Manuel Guayasamin, seorang ahli biologi katak di Universitas San Francisco Quito, Ekuador.
Masih misteri
Fenomena tersebut masih agak misterius. Bagi sebagian besar hewan, memiliki sangat sedikit oksigen yang bersirkulasi dalam darah selama beberapa jam akan mematikan, sedangkan memusatkan darah dengan sangat ketat akan mengakibatkan pembekuan yang fatal. Namun, katak mampu bertahan hidup.
Para ilmuwan mengatakan studi masa depan pada spesies tersebut dapat menghasilkan informasi untuk menjadi andil dalam pengembangan obat anti-pembekuan darah.
Hewan lain yang dapat berubah transparan termasuk beberapa ikan, udang, ubur-ubur, cacing, dan serangga, dan tidak ada yang memindahkan darah merah dalam jumlah besar ke seluruh tubuh mereka.
“Ini benar-benar luar biasa, bentuk kamuflase yang dinamis. Transparansi tersebut juga sangat langka di alam, dan pada hewan darat, pada dasarnya tidak pernah terdengar di luar katak kaca,” kata ahli biologi Universitas Oxford Richard Whitem, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Lebih lanjut, ilmuwan Carlos Taboada dari Duke University menemukan bahwa katak mempertahankan tingkat transparansi yang kira-kira sama saat terjaga, memanggil pasangan, berolahraga, dan di bawah anestesi. Akan tetapi, saat mereka tidur, tubuh meningkat lebih transparan menjadi 34-61% jika dibandingkan saat bangun tidur.
Bagaimana mereka melakukan hal tersebut? Lewat spektroskopi optik pada 13 katak, hasilnya terlihat bahwa ada penurunan sirkulasi sel darah merah. Sirkulasi darah merah menurun hingga 89%, dan sinyal sel darah merah terkonsentrasi di hati.
“Untuk tidur dengan aman, katak menyerap sebagian besar sel darah merahnya di hati. Ketika mereka bangun, sel darah merah mulai bersirkulasi secara normal, dan mereka dapat melakukan aktivitas secara normal. Ini luar biasa,” ujar Taboada seperti dilansir dari Science pada Sabtu (24/12).
Hal tersebut membuat katak istimewa karena bisa memutuskan kapan mereka ingin jadi transparan agar terhindar dari predator, misalnya saat sedang beristirahat.(M-3)
Sumber: mediaindonesia.com