Indeks
MICE  

Hingga Akhir September, Modernland Cetak Laba Bersih Rp234 M

PT Modernland Realty Tbk mampu mencatat kinerja keuangan yang cukup moncer hingga akhir triwulan III-2022 meskipun bisnis properti secara umum belum pulih sepenuhnya.

Per akhir September 2022, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp614,55 miliar atau meningkat Rp36,36 miliar (6,29%) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp578,19 miliar.

Dengan hasil itu Modernland mampu mencetak laba bersih sebesar Rp234,51 miliar, naik sebesar Rp694,70 miliar atau 150,96% bila dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama pada 2021 sebesar Rp460,19 miliar.

“Kenaikan ini terutama disebabkan adanya keuntungan atas penyelesaian sebagian utang obligasi luar negeri serta perubahan atas tingkat suku bunga obligasi luar negeri pasca restrukturisasi,” ungkap Direktur PT Modernland Realty Tbk, Herman, pada public expose yang digelar di Kota Modern, Tangerang, Jumat (2/12).

Sementara itu, Direktur PT Modernland Realty Tbk David Iman Santosa menerangkan bahwa perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp600 miliar hingga kuartal III-2022. Pencapaian itu merupakan 60% dari target penjualan non bulk-sales.

Jika diuraikan, kata David, segmen residensial membukukan Rp342 miliar (57%), segmen industri menyumbang Rp151 miliar (25%), dan segmen perhotelan serta segmentasi lainnya memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp107 (18%) miliar.

Pemulihan kinerja pemasaran paling terlihat pada sektor industrial. Pada segmentasi ini Modernland mencatatkan pertumbuhan pemasaran yang cukup baik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Terlepas dari ketidakpastian makro ekonomi dan situasi geopolitik, perseroan berharap segmen industri dapat mempertahankan kinerjanya hingga akhir 2022,” ujar David.

Terkait dengan strategi, di tengah kondisi makro ekonomi yang berdampak pada pasar properti, perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja pemasaran.  Selain itu, perseroan juga mempercepat pembangunan yang memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan serta meningkatkan kepercayaan konsumen.

“Upaya meningkatkan pemasaran antara lain dilakukan dengan meluncurkan klaster-klaster baru di beberapa proyek serta memberikan skema pembayaran yang lebih fleksibel kepada konsumen,” terang Direktur PT Modernland Realty Tbk Dharma Mitra.

Ia juga memaparkan tantangan yang mesti dihadapi perseroan pada 2022 cukup berat. Pemulihan sektor properti di Indonesia yang terjadi sepanjang semester I-2022 dapat dikatakan masih berada pada fase awal, sehingga pertumbuhan tersebut masih menghadapi beberapa tantangan hingga akhir tahun.

 

Memasuki semester II-2022, lanjut dia, sektor properti kembali menghadapi tantangan berarti akibat kenaikan harga, mulai dari material hingga ongkos distribusi. Kenaikan harga-harga tercermin dari tingkat inflasi yang menembus level 5,95% dan 5,71% pada September 2022 dan Oktober 2022.

Di sisi lain, kenaikan inflasi direspons oleh bank sentral dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan. Sejak Agustus 2022 suku bunga acuan telah mengalami kenaikan sebanyak empat kali berturut-turut, total sebesar 1,75%. Suku bunga acuan saat ini adalah 5,25%.

Suku bunga acuan tinggi yang diiringi tekanan secara faktual berupa kenaikan harga-harga, dapat berimbas negatif terhadap daya beli masyarakat khususnya pada sektor properti.

“Tidak stabilnya kurs mata uang asing juga mempengaruhi kinerja perseroan karena liabilitas perseroan didominasi oleh utang dalam bentuk valas. Namun perseroan telah mempersiapkan mitigasi risiko yang mungkin timbul dari ketidakpastian nilai tukar mata uang,” imbuh Dharma.

Ia berharap pertumbuhan ekonomi baik global maupun nasional dapat berjalan ke arah positif, mengingat iklim investasi baik yang berasal dari lokal maupun internasional sangat dipengaruhi kondisi ekonomi dan geopolitik yang tengah berkembang saat ini.

“Mobilisasi masyarakat yang sudah mulai berangsur ke arah normal seiring dengan program vaksinasi yang semakin menyeluruh pada skala nasional, membawa dampak positif pula pada segmen hospitality yang dikelola oleh perseroan,” kata Dharma. (RO/X-12)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version