SEKRETARIS Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana menilai penyelenggaraan Piala Dunia U-17 hari pertama di wilayahnya berlangsung sukses. Namun, masih ada hal yang perlu ditingkatkan.
Gelaran hari pertama penyelenggaraan Piala Dunia U17 di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung diwarnai hujan. Empat tim bertanding pada Sabtu (11/11), yakni Jepang, Polandia, Argentina dan Senegal.
“Alhamdulillah berkat kerja keras bersama, hari pertama Piala Dunia
sukses. Hujan deras memang mengguyur stadion, namun sama sekali tidak ada genangan air di lapangan,” ungkap Cakra.
Dari sisi animo penonton, ia juga mengaku puas dengan banyaknya penonton yang datang ke stadion untuk menyaksikan dua laga pada babak penyisihan grup itu.
“Selain penonton dalam negeri, suporter Jepang juga banyak yang datang. Ada seribu orang lebih. Belum lagi pendukung Argentina, Polandia dan juga Senegal, meski tidak sebanyak Jepang,” lanjutnya.
Sirkulasi penonton saat berangkat maupun pulang dari dan
menuju kantong parkir di Gedong Budaya Soreang dan Lapang Upakarti juga
sangat lancar. Puluhan bus yang disiapkan lancar mengantar dan juga menjemput suporter ke stadion.
“Saya berharap sukses hari pertama Piala Dunia U 17 ini akan berlanjut di hari-hari selanjutnya,” ucapnya.
Cakra pun mengaku banyak pelajaran yang bisa dipetik, baik dari sisi
kepanitiaan penyelenggara maupun penampilan dari pemain sepakbola muda
negara-negara peserta Piala Dunia U17 ini. Regulasi yang diterapkan secara ketat, terbukti mampu membuat pertandingan berjalan
baik.
“Saya juga tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk menyukseskan
Piala Dunia U17, dan menjadi tuan rumah yang baik. Sehingga membuat
pemain dan penonton yang datang dari negara peserta senang dengan keramah tamahan warga Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Hari ini, Minggu (12/11), dua laga kembali digelar di Stadion si Jalak Harupat, yakni Venezuela lawan Selandia Baru pada pukul 16.00 WIB dan Jerman lawan Meksiko pada pukul 19.00 WIB. (SG)
SEKRETARIS Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana menilai penyelenggaraan Piala Dunia U-17 hari pertama di wilayahnya berlangsung sukses. Namun, masih ada hal yang perlu ditingkatkan.
Gelaran hari pertama penyelenggaraan Piala Dunia U17 di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung diwarnai hujan. Empat tim bertanding pada Sabtu (11/11), yakni Jepang, Polandia, Argentina dan Senegal.
“Alhamdulillah berkat kerja keras bersama, hari pertama Piala Dunia
sukses. Hujan deras memang mengguyur stadion, namun sama sekali tidak ada genangan air di lapangan,” ungkap Cakra.
Dari sisi animo penonton, ia juga mengaku puas dengan banyaknya penonton yang datang ke stadion untuk menyaksikan dua laga pada babak penyisihan grup itu.
“Selain penonton dalam negeri, suporter Jepang juga banyak yang datang. Ada seribu orang lebih. Belum lagi pendukung Argentina, Polandia dan juga Senegal, meski tidak sebanyak Jepang,” lanjutnya.
Sirkulasi penonton saat berangkat maupun pulang dari dan
menuju kantong parkir di Gedong Budaya Soreang dan Lapang Upakarti juga
sangat lancar. Puluhan bus yang disiapkan lancar mengantar dan juga menjemput suporter ke stadion.
“Saya berharap sukses hari pertama Piala Dunia U 17 ini akan berlanjut di hari-hari selanjutnya,” ucapnya.
Cakra pun mengaku banyak pelajaran yang bisa dipetik, baik dari sisi
kepanitiaan penyelenggara maupun penampilan dari pemain sepakbola muda
negara-negara peserta Piala Dunia U17 ini. Regulasi yang diterapkan secara ketat, terbukti mampu membuat pertandingan berjalan
baik.
“Saya juga tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk menyukseskan
Piala Dunia U17, dan menjadi tuan rumah yang baik. Sehingga membuat
pemain dan penonton yang datang dari negara peserta senang dengan keramah tamahan warga Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Hari ini, Minggu (12/11), dua laga kembali digelar di Stadion si Jalak Harupat, yakni Venezuela lawan Selandia Baru pada pukul 16.00 WIB dan Jerman lawan Meksiko pada pukul 19.00 WIB. (SG)
Sumber: mediaindonesia.com