FESTIVAL ketoprak pelajar (FKP) sebagai salah satu metode pembelajaran sejarah dan nilai-nilai karakter adiluhung. Melalui festival ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia bagi generasi muda pelajar.
Di sisi lain, festival ketoprak pelajar juga sebagai ajang saling asih, asah, dan asuh di bidang seni tradisional. Karena itu, festival ketoprak ini hendaknya dilaksanakan secara rutin, serta ditingkatkan lagi di lingkungan sekolah Kabupaten Klaten.
Hal itu diungkapkan Bupati Klaten, Sri Mulyani, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Bupati Yoga Hardaya pada pembukaan festival ketoprak pelajar (FKP) XI tingkat SD-SMP di Aula SD Krista Gracia Klaten, Sabtu (26/11) petang.
Festival ketoprak pelajar yang diselenggarakan Dewan Kesenian Klaten, adalah dalam upaya memaksimalkan fungsi dan perannya untuk mewujudkan Trikarsa Budaya, yakni meluhurkan, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya daerah.
“Maka, sudah selayaknya kegiatan festival ketoprak pelajar mendapatkan perhatian dan dukungan kita bersama. Pembinaan dan pengembangan seni ketoprak di kalangan generasi muda ini juga untuk mewujudkan Klaten Kota Ketoprak,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten memberikan apresiasi kepada Dewan Kesenian dan sekolah peserta festival ketoprak pelajar atas segala upaya pelestarian dan pengembangan potensi seni budaya daerah Kabupaten Klaten.
“Ini kerja nyata yang luar biasa dalam menjaga aset budaya kita. Karena itu, festival ketoprak pelajar hendaknya dimaknai sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah, bukan semata-mata ajang kompetisi yang dinilai dari menang dan kalah,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kesenian Klaten, Sunarna, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Ketua I Suwito Radyo mengatakan, bahwa Dewan Kesenian akan terus berupaya menjaga rutinitas festival ketoprak pelajar di Klaten.
Melalui seni tradisi ketoprak, nilai-nilai dan pengetahuan lokal warisan budaya leluhur banyak didapatkan. Ini penting bagi keberlangsungan peradaban generasi muda masa depan. Karena itu, sumber kearifan lokal tradisional ini patut dijaga dan dilestarikan.
“Festival ketoprak pelajar menjadi ikon dan potret keberhasilan sebuah proses budaya generasi muda. Melalui kegiatan festival ini kita berharap dapat memberikan kontribusi dalam upaya bersama mewujudkan Klaten yang maju, mandiri, dan sejahtera,” tandasnya.
Ketua Panitia, Sihono, melaporkan FKP XI tingkat SD-SMP memperebutkan Piala Bupati Klaten. Kegiatan festival ini diikuti tujuh SD dan lima SMP di Klaten. Festival tingkat SMP digelar Sabtu (26/11), sedangkan tingkat SD pada Minggu (27/11).
“Kegiatan festival ketoprak pelajar sebagai ajang pendidikan karakter demi terwujudnya profil pelajar Pancasila. Selain itu, penyelenggaraan festival ketoprak ini merupakan rangkaian perjalanan menuju Klaten Kota Ketoprak,” pungkasnya. (OL-13)
Sumber: mediaindonesia.com