MICE  

Ekonom Prediksi Inflasi Pada 2022 akan Mencapai 5,6%

Kepala Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) 2022 akan mencapai kisaran 5,4%-5,6% secara tahunan (yoy). Angka tersebut menurun dari perkiraan awal sebesar 6,27%.

“Keberhasilan pengendalian harga pangan melalui kecukupan pasokan pangan terbukti mampu meredam dampak inflasi dari dampak putaran kedua penyesuaian harga BBM terhadap barang dan jasa lainnya,” ungkapnya, Kamis (29/12).

Lebih lanjut, inflasi inti diprakirakan terus menguat menjadi 3,39% yoy seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM.

Jika dilihat dari inflasi bulanan, pada Desember 2022 inflasi diperkirakan akan menguat di tengah faktor musiman perayaan Natal dan Tahun Baru. Inflasi IHK diperkirakan naik sebesar 0,55% mom pada Desember 2022 dibandingkan catatan pada November 2022 yang mencapai 0,09% mom.

Kenaikan ini disebabkan oleh musim liburan Natal dan Tahun Baru, yang meningkatkan permintaan untuk liburan, rekreasi dan perjalanan. “Kenaikan juga disumbangkan oleh kenaikan harga pangan yang dikelola pada tingkat sedang, berkat keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pasokan pangan. Faktor penyumbang inflasi lainnya adalah harga emas di tengah risiko perlambatan ekonomi global pada 2023,” kata Faisal.

Dengan perkiraan tersebut, inflasi diperkirakan akan kembali ke kisaran target 2%–4% pada semester II 2023. Ke depan, inflasi diperkirakan akan terus mereda namun diprediksi akan tetap berada di atas kisaran target 2%-4% setidaknya hingga semester I 2023.

Tingkat inflasi akan berkisar sekitar 4%-6% yoy di paruh pertama sebelum melemah menuju kisaran target di paruh kedua di tengah rendahnya efek dasar semester I 2022 dan dampak putaran kedua yang terlihat benar-benar berkurang di semester II 2023. “Karena inflasi 2022 diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan awal kami, kami merevisi turun perkiraan inflasi 2023 kami dari 4,02% menjadi sekitar 3,60%,” pungkasnya. (OL-12)


Sumber: mediaindonesia.com