Indeks
MICE  

Efisiensi Industri Logistik Indonesia Perlu Ditingkatkan

Volume pengiriman barang logistik di Indonesia tercatat naik dari tahun ke tahun. Dengan semakin meningkatnya volume pergerakan barang, efisiensi logistik dinilai harus ditingkatkan agar tidak berdampak pada kualitas logistik.

Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia Nofrisel mengatakan pada tahun 2021, volume pengiriman barang logistik di Indonesia mencapai 8,8 juta shipment per hari. Sementara pada tahun ini, angkanya sudah mencapai 11,5 juta shipment.

Nofrisel memperkirakan angka tersebut akan terus meningkat mencapai 15 juta shipment per hari di tahun 2023.

Di samping itu, lanjutnya, secara spasial, hampir 60% pergerakan barang berpusat di pulau Jawa dan sekitar 20% di Sumatera. Jakarta sendiri mencatat lebih dari 7.000.000 shipment setiap harinya.

“Jika tidak ditangani dengan baik, bisa rawan terjadi mismatching, bottlenecking dan mengakibatkan penurunan kualitas logistik,” ujar Nofrisel dalam keterangan resmi, Rabu (16/11).

Menurutnya, salah satu strategi peningkatan efisiensi logistik adalah mengotomasi jaringan supply chain lewat digitalisasi teknologi.

Untuk mendukung strategi tersebut, McEasy, perusahaan sistem manajemen dan pelacakan logistik pintar berbasis SaaS (software-as-a-service), memperkenalkan fitur Route Optimization.

Sebagai bagian dari Transportation Management System McEasy, fitur ini mengotomasi seluruh proses order logistik dan transportasi dalam hitungan detik hanya dengan satu klik.

Transportation Management System adalah software terintegrasi besutan McEasy untuk merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengoptimalkan proses pengiriman barang.

Chief Business Officer McEasy Andi Setiadi menjelaskan, Route Optimization yang didukung oleh sistem telematika (GPS & sensor) adalah solusi yang memanfaatkan algoritma jaringan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman bagi pemain 3PL. Pengguna dapat mengatur pengiriman pesanan yang paling efisien untuk setiap armada hanya dengan satu klik.

“Artinya, efisiensi setiap armada meningkat sehingga dapat membantu perusahaan mendapatkan revenue yang lebih tinggi,” jelasnya.

Menurut Andi, digitalisasi sistem pemesanan sebelumnya dilakukan secara manual. Dalam hal ini, katanya, Route Optimization dapat meningkatkan konsistensi operasional serta menghemat waktu dan biaya.

“Optimalisasi rute juga membantu armada menghemat bahan bakar. Selain rute, fitur ini juga mengoptimalisasi kuota muatan kendaraan sehingga proses pengiriman dapat dilakukan lebih maksimal. Tidak ada lagi bottlenecking, atau truk yang cuma terisi setengah bak,” lanjut Andi.

Sejak didirikan pada 2017, McEasy berkomitmen untuk selalu mendukung industri logistik dan transportasi Indonesia. McEasy memperkuat komitmennya untuk terus mendukung industri logistik dan transportasi lewat berbagai solusi digital andal demi terintegrasinya sistem supply chain di Indonesia.

Sejauh ini, lebih dari 50 industri telah terhubung dengan sistem McEasy. Lebih dari 400 perusahaan menggunakan layanan McEasy, termasuk perusahaan besar hingga usaha kecil & menengah. Armada yang telah terhubung dengan ekosistem McEasy telah menempuh jarak lebih dari 350.000.000 km.

“Fitur Route Optimization tidak hanya dapat digunakan oleh perusahaan besar (enterprise) yang memiliki ratusan armada saja, tetapi juga dapat digunakan untuk perusahan unit usaha kecil dan menengah dengan jumlah armada di bawah 10 unit dengan frekuensi pengiriman yang tinggi. Karenanya, penting bagi pelaku UKM untuk mulai mengadopsi fitur ini agar sistem logistik mereka juga mulai terdigitalisasi,” pungkas Andi. (OL-12)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version