Indeks
MICE  

Drajad Wibowo Puji Kepemimpinan Erick Thohir; Teruji Saat Krisis Pandemi Covid-19

EKONOM Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Drajad Wibowo menyebut kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah teruji dan berhasil secara efektif dalam menghadapi masa krisis pandemi covid-19 yang sempat melanda dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Drajad mengatakan, dengan tangan dinginnya, Erick berhasil membawa Indonesia melewati masa krisis.

“Erick Thohir ini tipe bisnisman dan leader yang tidak takut mencoba sesuatu yang baru dan kemudian setelah itu make sure bahwa ini terjadi. Saya kasih contoh yang agak konkret ya, kita belum pernah mengalami krisis sepanjang hidup kita ini dan itu yang lebih dalam daripada pandemi itu. Krisis bukan hanya krisis ekonomi taoi krisis kehidupan. Ini jadi ujian bagi banyak kalangan,” ujar Drajad, dikutip Minggu (13/11).

Drajad, yang juga Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN), mengatakan terobosan Erick yang menjadikan Wisma Atlet menjadi lokasi karantina merupakan salah satu kebijakan yang telah menyelamatkan nyawa yang tidak terhitung banyak jumlahnya.

Menurutnya, Erick telah menunjukkan kepemimpinan efektif dalam menghadapi krisis tersebut. Dijelaskannya, dari sisi epidemiologi, untuk menghadapi pandemi harus dengan mengurangi jumlah penduduk rentan yang tertular.

“Jadi dari populasi rentan populasi terinfeksi kita kurangi tingkat infeksinya, kemudian meningkatkan jumlah penduduk terinfeksi menjadi populasi yang sembuh,” jelasnya.

Meski Erick bukan seorang epidimiolog, Drajad menilai tindakan Erick secara cepat menangani pandemi dan menyelamatkan nyawa orang bersama para tim medis dapat dijadikan amal ibadah.

“Jika kita tidak cepat-cepat membikin wisma atlet waktu itu, saya yakin tingkat kematian akan semakin banyak sekali. Makanya, waktu itu, saya belum kenal pribadi dengan beliau (Erick), saya secara terbuka ngomong di berbagai media, wisma atlet itu contoh tindakan nyata untuk mengatasi pandemi tapi satu dari yang kecil,” ucapnya.

“Dan mudah-mudahan itu termasuk semua yang mendukung itu menjadi amal ibadah karena kita nggak tahu banyak nyawa yang terselamatkan dengan adanya wisma atlet itu,” tambahnya.

Selain itu, Erick juga dengan gerak cepat menghadirkan vaksin bagi masyarakat Indonesia, di mana saat itu terjadi nasionalisme vaksin, pada awal pandemi hampir semua negara penghasil vaksin tidak mau berbagi dengan negara lain.

Dalam kondisi ini, kata Dradjad, Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri langsung mendekati Tiongkok, yang mengembangkan vaksin Sinovac.

“Memang saat itu banyak pertanyaan soal kualitasnya. Tapi pada saat krisis, yang perlu dilakukan adalah langkah cepat agar vaksin tersedia dulu. Soal efektifitasnya memang penting, tapi bisa sambil berjalan,” jelasnya.

Langkah Erick itu membuat Indonesia memiliki vaksin dalam jumlah yang cukup besar.

“Erick juga bergerak cepat menemui vaksin AstraZeneca, untuk vaksin yang dianggap lebih berkualitas,” kata Drajad.

Dengan ketersediaan vaksin, Erick mengerahkan BUMN untuk melakukan distribusi ke masyarakat. Sehingga, menurut Drajad, banyak yang sudah tervaksinasi.

“Sehingga orang lebih percaya diri, dan kalaupun tertular Covid sudah tidak separah sebelumnya,” kata Drajad.

Dengan begitu lanjut Drajad, setelah public health tertangani, ekonomi masyarakat kembali bertumbuh.

“Jadi, dengan kita secure vaksin banyak sekali yang nyawa terselamatkan, ekonomi juga mulai baik dan sebagainya jadi saya rasa siapa saja bukan hanya Erick Thohir, tapi siapa saja yang membantu supaya vaksin tersedia,” jelasnya

“Dan vaksin terus distribusikan termasuk tenaga medis yang memastikan bahwa kita disuntik vaksin itu mudah-mudahan amal ibadahnya di menjadi amal ibadah yang baik dan itu adalah pahlawan-pahlawan Indonesia,” tuntasnya. (RO/OL-1)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version