Indeks
MICE  

Djokovic Kian Dekat ke Grand Slam ke-22

NOVAK Djokovic menjemput peluang di Australia Terbuka 2023 untuk menambah koleksi gelar grand slam-nya menjadi yang ke-22. Dia selangkah lagi lebih dekat jika mampu melewati adangan petenis Amerika Serikat Tommy Paul di semifinal.

Djokovic yang berstatus favorit di Australia Terbuka bertemu Paul yang berperingkat 35 pada babak empat besar di Rod Laver Arena, Jumat (28/1) pagi. Petenis Serbia itu mengirim pesan penting amat memburu gelar dengan menekuk Andrey Rublev secara meyakinkan tiga set langsung 6-1, 6-2, 6-4 di perempat final.

Djokovic sempat diganggu cedera hamstring yang dideritanya pada turnamen pemanasan Adelaide International. Petenis berusia 35 tahun itu secara fisik berjuang di fase awal Australia Terbuka namun mampu keluar mendominasi. Di babak keempat melawan Alex de Minaur, dia juga tampil trengginas menang tiga set langsung.

“Dua pertandingan terakhir, bermain melawan dua petenis yang sedang dalam performa terbaik dan mengalahkan mereka secara dominan dalam tiga set adalah sesuatu yang pasti saya inginkan saat ini. Sesuatu yang (bisa) mengirim pesan ke semua lawan saya,” ucap Djokovic.

Dengan level permainan yang menanjak, tingkat kepercayaan dirinya pun turut meroket. Hasil itu juga membuat Djokovic menembus 44 kali semifinal di ajang grand slam hanya hanya selisih dua kali dari rekor sepanjang masa milik Roger Federer.

Di Australia Terbuka, Djokovic punya rekor mentereng. Dari sembilan semifinal sebelumnya dia selalu lolos ke partai puncak dan juara. Laga melawan Paul nanti menjadi semifinal ke-10-nya di sana.

Dia juga mencatatkan kemenangan ke-26 berturut-turut di Australia Terbuka menyamai rekor Andre Agassi.

“Saya sudah berkali-kali berada dalam situasi ini dalam hidup dan karier saya. Saya tidak pernah kalah di semifinal Australia Terbuka, mudah-mudahan itu akan tetap sama,” ujarnya.

Pertemuan Djokovic dengan Paul nanti merupakan kali pertama. Meski tak diunggulkan alias underdog, Paul tetap memasang optimisme.

Paul di perempat final mengalahkan rekan senegaranya Ben Shelton 7-6 (8/6), 6-3, 5-7, 6-4. Nada positif tetap dijaganya meski mendapat lawan berat.

“Saya sangat bersemangat. Saya mungkin memiliki peluang lebih baik untuk menang jika itu adalah Rublev, tetapi melawan Novak di sini di Australia akan luar biasa,” kata petenis berusia 25 tahun itu.

“Jelas dia cukup nyaman di Australia. Ini akan menjadi pertandingan yang menantang Tapi saya memainkan permainan tenis terbaik saya,” tandas Paul. (OL-8)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version