BERBAGAI upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk
meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Salah satunya dengan
membantu pemasaran hasil petani agar semakin dikenal dan dikonsumsi
masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Iendra Sofyan,
mengatakan, pihaknya resmi memiliki gerai pertanian di Cihampelas Walk,
salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung. Dengan begitu, produk
petani milenial kini bisa dijajakan bahkan dikonsumsi di gerai tersebut.
“Namanya Gerai Petani Milenial,” katanya saat meresmikan gerai tersebut, Jumat (9/11).
Selain di Bandung, gerai yang sama juga dibuka di Stasiun Kereta
Api dan Botani Square di Kota Bogor.
Dia menjelaskan, peresmian Gerai Petani Milenial ini membuat produk
petani milenial bisa dipajang dan didistribusikan. “Memang tidak semua
produk petani milenial ini bisa masuk ke gerai, karena harus melalui
kurasi yang ketat,” katanya.
Kurasi tersebut, kata Iendra, dilakukan melalui proses quality control
(QC) dari tim kurasi dari Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo).
Kurasi tersebut untuk menghasilkan produk petani yang siap dikonsumsi.
“Dari sisi kualitas, produk tidak hanya bentuk foto tapi langsung tim
kurasi mewawancarai petani milenial tentang bahan baku, proses produksi
sampai bisa enak seperti ini,” paparnya.
Dukung petani milenial
Sementara itu, Komisi II DPRD Jabar, Yunandar Eka Perwira menegaskan pentingnya program petani milenial ini didukung.
Hal ini bentuk kaderisasi dari petani yang sudah mulai menurun. “Tren di negara-negara maju, petani ini mulai menurun. Tetapi program ini
diharapkan menjadi kaderisasi petani,” tambahnya.
Sejak dimulai 2019, lanjut Yunandar, program Petani Milenial sudah membuahkan para petani baru. Program ini diharapkan terus berlanjut, termasuk penganggarannya.
“Kita berharap bukan hanya puluhan, ratusan malah ratusan ribu petani milenial terbentuk,” tandasnya. (N-2)
Sumber: mediaindonesia.com