Indeks
MICE  

Diperlukan Inovasi Percepat Penurunan Stunting di Tanah Air

Tugas berat BKKBN dan kementerian/lembaga yakni penurunan stunting hingga 14% di 2024, saat ini angka stunting masih diangka 24,4%.

“Diperlukan upaya inovasi dalam pencapaian 2,7% per tahun agar mencapai 14% sesuai dengan target RPJMN,” kata Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN Putut Riyatno di Hotel Santika Mega City, Bekasi, Rabu (16/11).

Dari 34 provinsi di Indonesia, sebanyak 20 provinsi di Indonesia memiliki prevalensi stunting di atas rata-rata nasional dan sebanyak 12 provinsi telah ditetapkan pemerintah sebagai provinsi prioritas penanganan stunting.

Terdapat 12 provinsi yang menjadi fokus penurunan stunting yakni Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatra Utara.

Inovasi yang masih dijalankan BKKBN sebagai leading sektor salah satunya yakni Program Bangga Kencana mendukung Cita ke-3, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan dengan pembentukan Kampung KB.

“Program Bangga Kencana juga diarahkan untuk mendukung Cita ke-5, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,” ucapnya.

Program lainnya yakni kerja sama kementerian/lembaga, sosialisasi melalui RAN PASTI (Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia), Rapat Koordinasi Provinsi dan Kabupaten/Kota, Mini lokakarya, Rembuk Stunting Audit kasus stunting serta webinar, maupun melalui media sosial. (OL-12)


Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version