TEMUAN survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 77,8 persen, dengan 10,2 persen responden merasa sangat puas. Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni mengatakan, angka itu tinggi di bawah bayang-bayang ancaman resesi global menghantui perekonomian.
Menurut Vivin, persoalan inflasi dan resesi tidak terlalu berdampak pada tingkat kepuasan publik. Jika melihat tren sebelumnya, faktor pandemi covid-19 yang paling memukul telak.
Pada puncak gelombang delta pada pertengahan 2021, kepuasan publik anjlok hingga ke angka 60 persen.
“Pembatasan sosial yang sangat ketat saat itu membuat perekonomian sulit untuk bergerak, tetapi seiring pelonggaran maka kepuasan publik pun kembali pulih,” ujar Vivin.
Vivin mewanti-wanti agar pemerintah mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi skenario terburuk. Terlebih, tahun depan agenda politik menuju Pemilu 2024 akan memanas, dengan jadwal partai-partai mengusung calon presiden dan calon wakil presiden.
“Jika perekonomian memburuk, bisa dipastikan akan merembet pada situasi politik,” ucap dia.
Ia melanjutkan, belakangan ini, tuturnya melanjutkan, wacana agar pemilu ditunda kembali mengemuka. Langkah ekstrem semacam itu hampir pasti akan mengundang reaksi protes dari berbagai kalangan
Sebagai catatan, ada sebanyak 20,1 persen publik yang merasa tidak puas, di antaranya 2,3 persen tidak puas sama sekali, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,1 persen.
“Potensi ketidakpuasan ini harus dijaga agar tidak membesar pada bulan-bulan mendatang,” pungkas Vivin.
Survei indEX Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Ant/OL-8)
Sumber: mediaindonesia.com