Indeks
MICE  

Di Perbatasan

NASRUDIN membawa sekeranjang telur ketika melewati daerah perbatasan. Para pedagang telur di negara tetangga sedang berusaha mempertahankan hak mereka dengan cara mengajukan permohonan kepada Raja. Di negara itu Raja telah memutuskan bahwa tidak ada impor telur.

Petugas yang mengawasi hal itu dengan jelas bisa melihat kesalahan Nasrudin. Mereka membawa Nasrudin ke pos penjagaan dan mulai menginterogasinya. “Hukuman orang bohong adalah mati. Apa itu yang ada di dalam keranjangmu?” tanya penjaga.

“Anak ayam yang paling kecil,” jawab Nasrudin tenang.

“Kalau begitu, kita harus menempatkannya di peternakan, dikandangkan. Jangan takut, kami akan memberinya makan. Itu tanggung jawab kami,” ucap si penjaga lagi.

“Ini anak-anak ayam spesial,” kata Nasrudin.

“Maksudmu?” tanya si penjaga bingung.

“Anda, tentu, pernah mendengar tentang jenis binatang yang menjadi tua sebelum waktunya karena ditelantarkan oleh tuannya?” tanya Nasrudin.

“Ya,” jawab polisi si penjaga.

“Anak-anak ayam ini amat sensitif karena memang dari persilangan spesial. Jika ditinggalkan sebentar saja, mereka bisa menjadi muda,” jelas Nasrudin.

“Seberapa mudanya?” tanya si penjaga lagi.

“Mereka bahkan bisa kembali menjadi telur,” jawabnya.

 

Sumber: Buku Humor Sufi III, Penulis Siti Zainab Luxfiati, Tartila Tartusi, Tahun Terbit 2007

Sumber: mediaindonesia.com

Exit mobile version