LEWAT Festival Kopi Nusantara 2023, Media Indonesia juga menghadirkan sejumlah acara bincang-bincang yang bertujuan meningkatkan ekspor kopi Indonesia. Salah satunya ialah melalui diskusi bertajuk Tantangan dan Peluang Kopi Indonesia dalam Kerangka Peningkatan Komoditas Kopi Berkelanjutan dan Berdaya Saing yang berlangsung Jumat (3/2).
Pembicara dalam diskusi ini ialah Direktur Ekspor Hasil Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Farid Amir, Staf Ahli Asosiasi Kopi Indonesia Bagas Hapsoro, Duta Besar/ Diplomat Ahli Utama Kementerian Luar Negeri Prayono Atiyanto, dan Vice President Operation Human Initiative Anjar Radite.
Farid mengakui, meski merupakan produsen kopi keempat terbesar, Indonesia baru menduduki peringkat ke 13 untuk kategori eksportir kopi dunia.
“Sebabnya ada banyak. Salah satu yang menarik adalah ketika negara-negara yang bukan penghasil kopi, tetapi bisa jadi eksportir yang lebih tinggi. Itu mereka mengambil dari negara penghasil lalu mereka olah dan mereka jual lagi,” tutur Farid.
Nilai ekspor kopi Indonesia pada 2021 mencapai US$851 juta (sekitar Rp12,8 triliun). Untuk meningkatkan pasar ekspor, ia melanjutkan, butuh kerja sama berbagai pihak. Bukan saja peningkatan mutu kopi dari petani, melainkan juga upaya berbagai kementerian dan lembaga untuk membantu membuka jalan ekspor.
“Beberapa negara, seperti Jepang, memang ketat soal residu kimia. Ini juga kita sampaikan dan ingatkan kepada produsen kopi dalam negeri untuk mengikuti berbagai aturan,” tambahnya.
Sementara itu, Prayono menekankan pentingnya branding (penjenamaan) di pasar ekspor. “Branding itu salah satunya adalah dengan pakai tulisan ‘kopi’, bukan ‘coffee’. Dengan mencantumkan ‘kopi’, itu sudah sekaligus menunjukkan Indonesia,” tutur Prayono yang juga pengajar di program pendidikan kopi bagi diplomat Indonesia yang diselenggarakan Kemenlu sejak 2021.
Pria yang menjabat Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Azerbaijan (2012–2016) itu mengatakan Pemerintah Indonesia kini memiliki 132 kantor perwakilan di luar negeri.
“Semua kantor ini juga berfungsi ibarat sales bagi produk-produk Indonesia. Jadi, teman-teman jangan ragu gunakan itu, silakan menghubungi Kemenlu,” kata Prayono kepada para pelaku usaha kopi yang menonton diskusi. (Big/M-2)
Sumber: mediaindonesia.com